BBS-NEWS.ID, BANJARMASIN - Ada beberapa kegiatan Pra Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) sebelum puncak peringatan HANI pada tanggal 28 juni nanti. Kegiatan itu, kata Wakil Ketua Panitia Peringatan HANI kalsel, H. Wahyuni, yang juga Kabag Umum BNN Provinsi Kalsel, yaitu kegiatan kerjasama dengan Forum Komunitas Hijau dan Pemko Banjarmasin dan camat, Lurah, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama kerjabakti sepanjang jalan vetran dengan kegiatan membuang sampah dan sosialisasi jangan membuang sampah sembarangan dan sosialisasi penyalahgunaan narkotika.
Untuk memeriahkan HANI, juga dilakukan kegiatan pemasangan umbul-umbul dan spandukuntuk memeriahkan HANI.
Untuk pemasangan spanduk dan umbul-umbul di instansi dan lainnya, diakui Wahyuni, memang tidak wajib, tetapi imbauan.
“Itu juga termasuk dalam Instruksi Presiden untuk melaksanakan P4GN (Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba), juga Permendagri nomer 12 tahun 2020, tentang fasilitasi P4GN dan juga Surat Edaran dari Kepala BNN RI untuk memeriahkan HANI tahun 2021,” kata Wahyuni.
Sedangkan hari Jum’at (25/6), Kepala BNNP Kalsel Drs. Jackson Lapalonga, M.Si., menjadi Nara Sumber dalam kegiatan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalsel.
“Kemudian kita juga seperti hari ini Jum’at (25/6), Kepala BNN Kalsel (Drs. Jackson Lapalonga, M.Si) menghadiri sebagai Nara Sumber pada virtual dalam memeriahkan HANI di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalsel,” Wahyuni menambahkan.
Untuk kegiatan puncak peringatan HANI yang seharusnya dilaksanakan tanggal 26 juni, namun karena ada kesibukan Presiden RI, Joko Widodo, akhirnya disepakati tanggal 28 juni 2021, pada hari senin.
“Jadi untuk di Kalimantan Selatan, kita mengundang Penjabat Gubernur (karena belum ada definitive), kemudian Forkopimda Kalsel, ketua DPR, Kapolda, Danlal, Danrem dan seterusnya. Semua diundang pada hari senin tersebut secara virtual kita menyaksikan pidato Presiden tentang Hari Anti Narkotika Internasional (HANI),” Wahyuni menjelaskan.
Terkait Mewujudkan Indonesia Bersih Narkoba (Bersinar), upaya-upaya yang dilakukan pihaknya, kata Wahyuni, BNN sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementrian yang terdepan dalam memberantas narkoba. “Namun kita tidak bisa bekerja sendiri. Kita membutuhkan seluruh komponen masyarakat, termasuk lembaga dan kementrian yang lain,” tegasnya.
Di dunia pendidikan, BNN juga melakukan sosialisasi tentang narkoba dalam rangka masyarakat atau para pelajar dan mahasiswa lebih memahami akibat dari penyalahgunaan narkoba , sehingga mereka kuat daya tangkalnya terhadap narkoba.
Untuk BNN Kalimantan Selatan, termasuk juga BNN kabupaten dan kota se Kalimantan Selatan, kata Wahyuni, ada melaksanakan beberapa kegiatan.
“Kegiatan itu bisa berupa DIPA yang sudah ada di DIPA pelaksanaan kegiatan sosialisasi, misalnya ke Lembaga Pendidikan, kemudian Instansi Pemerintah, Instansi Swasta, termasuk perusahaan dan juga kita memang ada Non DIPA, dimana ada aktif proaktif dari BNN sendiri untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi tadi dan juga ada permintaan dari masyarakat atau lembaga lainnya,” jelasnya.
Keinginan mereka diharapkan Kalimantan Selatan terhindar, terbebas dari penyalahgunaan narkoba. Diharapkan angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Kalimantan Selatan dapat menurun secara drastis. (AN/Juns)