AKTIVITAS STIE INDONESIA DI SAAT MASIH PANDEMI COVID 19 DENGAN PROKES

BBS-NEWS, ID - BANJARMASIN -  Bulan Juli ini kegiatan di STIE Indonesia Banjarmasin menjelang final tes dan dalam keadaan peningkatan kasus covid, pihaknya kata Dr. Yanuar Bachtiar, SE., M.Si, selaku Ketua Sekolah Tinggi tersebut, tetap melaksanakan ujian secara daring. Diharapkan bisa mengikuti anjuran Pemerintah untuk mengurangi berkumpul di tengah-tengah masyarakat.



"Final tes kita akan langsungkan mulai tanggal 12 sampai 18 Juli 2021 ini. Dan dalam waktu dekat Mahasiswa harus registrasi ulang kembali, karena kita mempersiapkan untuk pembelajaran di semester ganjil 2021-2022 yang dimulai awal September. Dan saat ini masih dalam masa penerimaan Mahasiswa baru, kita tunggu sampai nanti di awal September. Mudah-mudahan sudah bisa memulai perkuliahan ganjil di semester depan," kata Yanuar.

Kampus dan Yayasan setiap tahun rutin melaksanakan ibadah qurban. Tahun ini kata Yanuar akan berqurban 3 ekor sapi. 

"Dua ekor sapi diperuntukkan untuk masyarakat sekitar kampus dan untuk panti-panti terdekat dengan kampus. Satu ekor sapi kita akan serahkan nanti ke mustahaqnya di Marabahan,  kami sudah survei, termasuk kampung yang belum tersentuh oleh bantuan-bantuan seperti bantuan qurban ini," kata Yanuar.

Namun itu bukan hambatan, walaupun jauh masuk ke dalam karena niatnya mencari mereka betul-betul untuk penerima qurban tersebut dan akan digandeng dengan menyerahkan bantuan sosial berupa sembako dan pakaian layak pakai. 

"Ini lagi kita himpun. Mudah-mudahan pada saat hari H-nya nanti terkumpul semua. Sehingga bisa kita antar bersama-sama ke lokasi yang sudah kita tetapkan," Yanuar menyebutkan.

Untuk kegiatan ini, jika tidak memungkinkan dikonsentrasikan di masjid, akan diantar langsung ke rumah-rumah, ke sasaran yang diinginkan. 

Kegiatan yang biasanya dilaksanakan di depan halaman kampus untuk menunjukkan bahwa kampusnya ada kegiatan berqurban setiap tahun.

Untuk vaksinasi mahasiswa, diserahkan sepenuhnya kepada kebijakan yang ada di setiap Kecamatan yang ada di tempat tinggal mahasiswa masing-masing, dengan harapan semester depan ada anjuran hybrid, diharapkan bisa dilaksanakan untuk mengurangi kejenuhan yang dirasakan para mahasiswa yang sekian bulan terus berada di rumah.

"Mudah-mudahan dengan hybrid ini nanti akan mengurangi resiko kejenuhan mereka. Tapi kita juga melihat kondisi yang akan datang, mudah-mudahan covid akan semakin melandai dan kami selalu saja mencoba nantinya untuk mencoba melakukan foging untuk penyemprotan disinfektan untuk penyemprotan ruangan-ruangan yang kami anggap memang sering terjadi kumpulan dari massa, dalam artian sering digunakan untuk rapat, kegiatan-kegiatan kampus lainnya, termasuk di periodenya ini kami lagi melaksanakan ujian skripsi dari Mahasiswa program sarjana maupun tesis dari program magister manajemen," Yanuar menjelaskan.

Hybrid memadukan antara pembelajaran daring dengan tatap muka. Yang memang disarankan Pemerintah untuk melaksanakan kombinasi tersebut. Namun seiring menaiknya covid, masih menunggu dengan harapan terus melandai covid tersebut.(AN/Juns)