HIJRAH KE SYARIAH PASCA FESTIVAL EKONOMI SYARIAH BANUA

BBS-NEWS. ID - BANJARMASIN  :  Festival Ekonomi Syariah Banua di Banjarmasin (23-24 Juli) cukup menarik, karena dari satu sisi disampaikan Penjabat Gubernur mengenai bahayanya riba. 

Hal ini menjadi perhatian Ketua Koperasi Konsumen Syariah Ar-Rahmah, untuk meninggalkan riba dan berpindah ke syariah.

"Ya. Sudah. Riba tinggalkan. Serius ke syariah. Jangan sampai di badan kita itu riba. Dan beliau sampaikan juga di kampung halaman beliau di Aceh, itu semuanya sudah dikonversi ke syariah. Apalagi di Kalimantan Selatan ini religius kata Beliau," ungkap Sutjipto.

Harapannya semuanya juga bisa menerapkan pola yang sama, tambah Sutjipto.

"Saya selaku warga Banjarmasin yang sudah lama tinggal di sini, berkeinginan ini bisa juga diwujudkan di Kalimantan Selatan," ungkap Sutjipto, sembari menyatakan, program itu sudah mulai merambah ke UMKM. 

Apalagi menurutnya,  UMKM Banua perlu dibantu karena tiang perekonomian, baik di Kalsel, Indonesia dan tingkat dunia juga di UMKM. Produk-produk UMKM Kalsel yang ditampilkan dalam kegiatan ini, sudah disupport Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan. Yang sudah eksport ke Mancanegara, salah satunya ke Singapura. Produk yang ikut di acara tersebut, mayoritas sudah layak.

Berkaitan dengan Festival Ekonomi Syariah Banua, Sutjipto mengajak untuk mewarnai bersama-sama definisi riba dengan bentuk sosialisasi dan edukasi.

"Bacalah. Pelajarilah buku-buku yang berkaitan dengan muamalah. Sesuai dengan hukum-hukum syar'i. Supaya tidak ada pandangan beda-beda," Sutjipto menghimbau.

Sutjipto memberikan saran untuk BI agar melaksanakan dialog interaktif dengan penulis Dr. Erwandi Tarmizi, MA. Pakar Fikih Muamalat Kontemporer  dan Ustadz Ammi Nur Baits, ST. BA. Pengantar Fiqh Jual Beli dan Harta Haram.(AN/Juns)