Banjarbaru – Tak hanya menghanguskan gedung-gedung pesantren saat t Pondok Pesantren Putra Banjarbaru,terbakar hebat, Kamis pagi kemarin (15/07/2021), peristiwa itu juga membuat seisinya ludes jadi arang. Hanya sedikit barang-barang termasuk barang santri yang bisa diselamatkan.
Namun mengejutkan ternyata foto pendiri (Muassis) Pondok Pesantren Al-Falah, KH Muhammad Sani justru tidak tersentuh api. Padahal seluruh isi ruangan termasuk asrama santri terbakar habis. Foto Tuan Guru Haji Muhammad Sani masih utuh meskipun sisinya nampak menghitam. Keberadaan foto salah satu ulama yang mendirikan pesantren pada 9 Juni 1974, ditemukan para santri dan pengasuh pondok pesantren di antara puing-puing bangunan yang terbakar.
“ Allahu Akbar dan salawat bergema saat kami menemukan foto Muasis Tuan Guru Haji Muhammad Sani. Persis di muka pintu salah satu ruangan, ketika ditemukan hanya sisi pinggir foto yang kelihatan hitam sedangkan bagian tengah utuh,” cerita Jaelani salah seorang santri kepada wartawan, Jumat (16/07/2021).
Beberapa santri bahkan meneteskan air mata saat menyaksikan foto pendiri Pondok Pesantren Al-Falah ini tidak tersentuh api. Padahal secara kasat mata semua barang yang termasuk peralatan belajar dan tempat tidur justru tinggal puing berserakan.
“ Alhamdulillah, mudah-mudahan ini pertanda bagus lah foto beliau masih utuh. Alhamdulillah melalui doa beliau mungkin dulu, sehingga musibah kebakaran ini tidak sampai meluas sekali.Meskipun begitu katagori yang terbakar cukup vital sekali.Namun patut kita syukuri bahwa bencana ini ujian bagi keluarga besar pondok pesantren Al-Falah,” kata HM Luthfi Saifuddin, S.Sos, anggota DPRD Kalsel, yang meninjau lokasi sekaligus melihat dari dekat foto pendiri ponpes yang tidak terbakar tersebut.
Sementara akibat kebakaran Kamis Subuh (15/07/2021) kemarin, kerugian yang dialami Pondok Pesantren Al-Falah di bagian putra ini mencapai Rp.2 miliar lebih. Mengingat luasnya ruangan asrama, aula dan kelas yang musnah terbakar. Tak hanya ratusan kitab dan buku pelajaran ikut terbakar yang memberikan dampak luar biasa bagi santri selepas liburan Idul Adha nanti.
“ Saat ini fokus kami adalah membersihkan puing-puing ini dulu. Karena material yang terbakar banyak sekali.Hanya saja yang kami pikirkan adalah dampak bagi santri, karena hampir ratusan kitab-kitab pelajaran keagamaan serta buku lainnya yang terbakar. Mudah-mudahan saja kami bisa mengadakan kitab-kitab dan perlengkapan asrama lainnya,” jelas Pimpinan Ponpes Al-Falah Putra, H.Syamsunie, kepada wartawan, Jumat (16/07/2021).(M.Zakir- Olpah Sari )
Berdasarkan data Posko Kebakaran Pondok Pesantren Al-Falah Banjarbaru, akibat kebakaran ini membuat empat gedung yang berisikan asrama, ruang kelas, wartel serta sektretariat OSIS ludes terbakar. Tak hanya itu sejumlah inventaris ponpes seperti meja kursi santri 562 set, meja kursi ustaz 12 set, lemari kelas 12 buah, papan tulis 2 buah, dan perlengkapan wartel santri 4 set. Sedangkan perlengkapan untuk santri seperti ranjang, kasur, bantal dan semua pakaian santri turut terbakar.
“ Saat kebakaran mereka berada di masjid. Jadi hanya pakaian yang melekat di badan saja. Sedangkan sebagian besar barang-barang santri tak bisa di selamatkan”, sambung H.Syamsunie.(AN/Olpah Sari Risanta)