Pemprov Kalsel Hanya Loloskan 29 Sekolah Untuk PTM

Kasi Kurikulum dan Penelitian Disdikbud Kalsel, Gusti Musriadi

bbs-news.id - BANJARBARU - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan hanya meloloskan 29 satuan pendidikan sebagai sekolah percontohan untuk pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dimasa pandemi COVID-19. 

Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum dan Penilaian Disdikbud Kalsel, Gusti Musriadi menyebutkan ada sekitar 12 SMA, 11 SMK dan 6 SLB yang rencananya dijadikan sekolah percontohan tersebut.


"Meski begitu, PTM uji coba ini tetap dilakukan secara plotting hingga nantinya dievaluasi lagi," ujarnya, Senin (6/7) kemarin. 


Jelang pelaksanaan, dia menuturkan sebagai landasan operasional agar terselenggaranya PTM secara maksimal, terlebih dahulu harus melalui persetujuan dari Gubenur Kalimantan Selatan.


"Untuk pelaksanaanya, menunggu surat keputusan dari Gubernur Kalse dan atas rekomendasi tim Satgas Penanganan COVID-19 serta intruksi dari Kadisdukbud," ungkapnya.


Terlebih, dirinya mengatakan pelaksanaan PTM harus tetap ditinjau secara lebih intensif lagi agar penyelenggaraannya bisa berjalan aman dan lancar.


"Tentu, persiapannya tetap kami matangkan. Dimana, kondisi pandemi COVID-19 juga menjadi penilaian dalam pelaksanaan PTM ini," tuturnya.


Menurutnya, hampir seluruh satuan pendidikan yang lolos sebagai sekolah percontohan dinyatakan siap untuk menggelar tatap muka meski harus dilakukan secara terbatas.


"Semua sekolah harus diverifikasi sebelumnya, termasuk kelayakan dalam pelaksanaan oleh Dinas Kesehatan," ucapnya.


Sekali lagi, ia mengutarakan keputusan akhir masih terletak pada persetujuan Gubernur Kalsel.


"Jika memang layak dilaksanakan, tetapi, apabila pandemi ini cukup rawan ya ditunda dulu menyesuaikan dengan kondisi yang ada," jelasnya.


Dari hasil pantauan mereka, 29 sekolah yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Kalimantan Selatan terus mempersiapkan diri supaya pelaksanaan pembelajaran tatap muka bisa terealisasi.


"Persiapannya terus dilakukan oleh satuan pendidikan, dan intinya sekali lagi melihat kondisi," pungkas Gusti Musriadi.


Dari satuan pendidikan ditingkat atas yang menjadi sekolah percontohan adalah, SMA Negeri 5 Banjarmasin, SMA Negeri 2 Banjarbaru, SMA Negeri 1 Martapura, SMA Negeri 1 Rantau, SMA Negeri Daha Utara, SMA Negeri Barabai, SMA Negeri 2 Amuntai, SMA Negeri 1 Awayan, SMA Negeri 1 Pelaihari, SMA Negeri 1 Angsana, SMA Negeri 1 Kotabaru dan SMA Negeri 2 Tanjung.


Sedangkan, untuk kejuruan diantaranya meliputi, SMK Negeri 3 Banjarmasin, SMK Negeri 2 Banjarbaru, SMK Negeri 1 Martapura, SMK Negeri 1 Rantau, SMK Negeri Daha Selatan, SMK Negeri 1 Barabai, SMK Negeri 2 Amuntai, SMK Negeri 1 Pelaihari, SMK Negeri Batu Mandi, SMK Negeri Simpang Empat dan SMK Negeri 1 Kotabaru.


Terakhir, khusus satuan pendidikan berkebutuhan atau Sekolah Luar biasa (SLB) hanya 6 yang dilibatkan dalam percontohan ini yakni SLB Negeri 3 Martapura, SLB Negeri Pembina, SLB Negeri 2 Banjarmasin, SLB Negeri Kandangan, SLB Negeri Kotabaru dan SLB Negeri Balangan. ( AN/ RHS)