BBS-NEWS, ID - BANJARMASIN : Sesegeranya untuk Walikota Banjarmasin memperhatikan covid, khususnya memperketat protokol kesehatan, karena di Kalsel terus meningkat. Demikian juga kata Dosen Uniska Banjarmasin Dr. H. Jarkawi, MMPd., masalah pendidikan juga harus diperhatikan. Karena segera akan melaksanakan program pendidikan dengan tatap muka.
"Dalam tatap muka ini harus memperhatikan prokesnya yang sudah ditentukan. Tapi standarisasi prokes harus diperhatikan tempat cuci tangan dan harus ada SOPnya. Memperketat Monitoring dan Evaluasi (Monev)," Jarkawi menegaskan.
Jarkawi mempertanyakan, tatap muka sudah adakah standar seperti penggunaan tempat cuci tangan. Seperti masuk kelas dan mau istirahat, cuci tangan. Harus ada SOP penggunaan tempat cuci tangan, tegasnya.
Katanya, perketat monitoring dan evaluasi yang merupakan upaya perwujudan implementasi kegiatan. Selain itu, anak yang belajar untuk membawa bekal sendiri, sehingga yang datang ke kantin tidak terlalu banyak, agar tidak bergerombol di kantin karena keterbatasan ruang kantin tersebut."Monev kantin ini juga perlu. Jangan-jangan penyebaran covidnya di kantin," Jarkawi mengingatkan.
Masyarakat masih taat menggunakan masker dan sudah menjadi budaya. Namun diharapkan Jarkawi, agar Pemerintah terus menerus mengedukasi masyarakat dengan berbagai medianya, termasuk mampu mengatasi berita-berita hoax, dan paramedis diharapkan turut membantu memberikan informasi covid.
Berbagai macam kesembuhan dari Covid berdasarkan pengalaman orang perorang, berbeda-beda, sehingga yang terpenting menjaga imun masing-masing.
Katanya, imun secara fisikal, yaitu makanan bergizi dan nutrisi yang bagus. Imun secara rohani juga perlu yang disampaikan dalam ceramah Ustadz dan kyai terkait usaha dan ikhtiar mengatasi covid. Karena ada beberapa tipe orang berbeda, seperti menolak dengan keyakinannya. Ada yang menerima dengan keyakinannya. Ada yang menerima tapi dengan berdo'a. Ada yang acuh tak acuh.
"Disini peranan ulama tentang nutrisi rohani dan orang psikolog konselor memberikan pandangan-pandangan secara psikologi," katanya.
Dikatakan, kalau FKIP Uniska ada bimbingan siber konseling. Dilaksanakan konsultasi untuk permasalahan-permasalahan.
Untuk covid juga ada mereka laksanakan, tapi kata Jarkawi, sifatnya kegiatan.
Dalam pembelajaran di masa pandemi Covid 19 katanya, kalau Perguruan Tinggi sama, mereka satu kebijakan. Tapi bagi Uniska, kalau dulu kebijakannya online dan tatap muka masing-masing 50 persen. Maupun blended atau gabungan antara tatap muka dan daring dan ini sudah ada pedomannya, sudah disiapkan pedoman akademik dan pembelajaran pada masa pandemi.
Kegiatan di laboratorium yang membutuhkan soft skill ataupun keterampilan-keterampilan khusus seperti olahraga, mau tidak mau datang ke kampus. Tapi ada juga olahraga yang divediokan.
"Tapi satu berharap, di masa tatap muka kedepan, semangat guru untuk berkreasi, berkreatif dan menciptakan media pembelajaran, strategi pembelajaran, terus didorong. Bukan berarti tatap muka, lalu itu melemah. Tidak. Tetapi itu sudah jadi kehidupan normal kita nanti. Artinya pembelajaran online itu tetap ada. Bukan dihapus. Justru itu diperkuat lagi," kata Jarkawi.
Diharapkan pengambil kebijakan, baik tingkat Perguruan Tinggi sampai ke Pendidikan Dasar, kreativitas guru untuk menciptakan media pembelajaran, strategi pembelajaran yang bersifat online. Kalau sekarang dikritisi banyak kelemahannya, yaitu tidak bisa melihat bagaimana perkembangan karakternya, dalam artian disipilin, empatinya.
Bagaimana guru berkreatif untuk melakukan rekonstruksi pembelajarannya melalui daring itu. Sudah ada eksperennya. Dari guru-guru mungkin ada yang memiliki tajit eksperennya, tajit knowledgenya selama daring ini diaberhasil, perlu ditularkan.
"Saya berharap ditatap muka ini merupakan suatu pilot project untuk menjadi contoh bagi kawan-kawan yang melaksanakan daring. Dinas harusnya kalau perlu mengadakan lomba kreatif media pembelajaran online. Jangan begitu tatap muka, ini nya tidak lagi. Jangan. Seharusnya didorong terus. Karena kedepan ini siapa yang menguasai IT (Informasi Teknologi), dia yang menguasai dunia.(AN/Juns)