Setidaknya inilah yang terlihat dari sosok perempuan cantik bernama Ludya. Perempuan cerdas lulusan Akademi Pariwisata dan menguasai ilmu IT ini, sebenarnya bisa saja mengembangkan karir yang baik dengan penghasilan besar di kota besar seperi Jakarta, Bandung dan Banjarmasin.
Apalagi ia pun sempat ditawari bekerja di perbankan namun ia malah menolak. Karena kecintaannya kepada kampung halaman membuat Ludya memutuskan berkiprah di pelosok perkampungan saja. Ludya pun memilih menerjunkan diri berwiraswasta dan membentuk komunitas UMKM Galeri Rumahan Satui.
“ Ini semata-mata karena kecintaan kepada kampung halaman semata.Maka ulun memutuskan pulang kampung dan memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk warga disini.Ulun yakin apa yang dipilih itu baik dan menjadi sedekah ilmu untuk masyarakat ,” tutur Ludya kepada wartawan , Sabtu (28/08/2021).
Semangat untuk mengabdi di kampung halaman , menurut Ludya juga terinspirasi perjuangan orangtuanya. Dengan kesabaran dan kerja keras orangtuanya bisa sukses berusaha, tanpa meninggalkan nilai-nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat.Sukses perjuangan orangtuanya membuat semangatnya membangun kampung halaman cukup tinggi.Perempuan berdarah arab dan Bali ini pun tidak menolak ketika diberikan kesempatan menjadi Sekretaris Desa di salah satu Desa di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, selama lima tahun. Tugas ini pula membuat Ludya cukup dekat dengan warga, terutama kalangan ibu rumah tangga.Ketertarikan Ludya membina UMKM di kampungnya karena keprihatinan dengan kondisi pelaku UMKM yang belum berkembang dengan baik. Padahal dari segi produk tidak kalah kualitasnya , mulai kuliner, camilan, minuman hingga kerajinan tangan. Menurut Ludya Mereka hanya mengetahui bahwa wirausaha itu membuat produk dan menjualnya.
”Apa yang dilakukan mereka sudah benar. Tapi, belum maksimal saja. menjadi wirausaha tidak cukup hanya membuat produk dan menjualnya. Berbagai strategi harus dilakukan. Mulai promosi, packaging, hingga inovasi produk. Metode dasar tersebut dinilai sangat penting dalam menjalankan usaha. Dengan begitu, usaha mereka bisa terus berkembang dengan baik.,” ujar perempuan yang juga mengembangkan usaha pengelolaan Wisata Pantai Sungai Cuka, Satui , Tanah Bumbu.
Demi memajukan kelompok usaha UMKM, Ludya pun tak segan mengeluarkan dana pribadi. Ia pun kerap mengajak pelaku UMKM yang kebanyakan ibu-ibu ini pelatihan dan ikut pameran mengenalkan produk. Semula perjuangannya mengajak pelaku usaha untuk mengikuti pelatihan ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Lantaran kesibukan banyak yang tidak hadir, hari libur biasa mereka habiskan bersama keluarga Sebab, mayoritas pelaku UMKM Kecamatan Satui adalah ibu rumah tangga.Bukan Ludya namanya kalau menyerah begitu saja. Ia pun terkadang mengeluarkan uang pribadi membantu para pelaku UMKM untuk ikut pelatihan-pelatihan pengembangan usaha, baik yang dilakukan instansi terkait maupun komunitas usaha lainnya.Apalagi bukan perjuangan gampang membangkitkan sektor UMKM di tengah pandemi saat ini.
“ Namun ulun optimis meskipun pandemi UMKM akan terus bangkit seiring pulihnya sektor pariwisata. Karena itulah sudah saat pelaku UMKM juga meningkatkan kapasitas termasuk pula mengubah konsep bagus tentang produk. Nah nantinya ketika pandemi berakhir, permintaan pasar bagus kita sudah siap juga,” ucap perempuan cantik penggemar kuliner nusantara.
Ludya pun berharap kelak komunitas UMKM Galeri Rumahan Satui,akan berkembang lebih bagus dan menjadi salah satu sentra UMKM yang mandiri serta berkontribusi bagi daerah. Yang tak kalah penting menurutnya penguasaan teknologi dan bisa memanfaatkan era digitalisasi akan membantu pengembangan UMKM yang semakin baik. ( Olpah Sari Risanta – AN )