BBS-NEWS. ID - BANJARMASIN - Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, yang sudah bekerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalimantan Selatan, sejak senin (22/8), melaksanakan layanan drive thru untuk tes swab PCR dan tes Swab Antigen di Halaman BPKP di Banjarbaru.
Kepala Labkes Kalsel Hj. Susi Hermina kepada RRI, Jum’at (26/8) mengatakan, kegiatan itu dilaksanakan senin sampai dengan kamis dan setiap hari karena animo masyarakat yang sangat tinggi, mereka menerima lebih dari 100 sampel. Menurutnya, apresiasi Kepala BPKP Rudi Harahap yang telah berinisiatif membuka layanan itu dengan memberikan semua fasilitasnya.
“Kami sangat berterimakasih dengan Kepala BPKP Pak Rudi Harahap. Jadi atas inisiatif Beliau, yang ingin membantu masyarakat Kota Banjarbaru, mengundang kita untuk membuka layanan drive thru di sana, dan semua prasarana di sana, Beliau fasilitasi. Dari tendanya, kemudian ruang swabnya dan ruang swab itu sama dengan di labkes ada ACnya, jadi lumayan untuk anak-anak. Jadi Labkes itu datang ke sana, hanya tenaga dan logistik. Jadi tenaganya itu kita kirim 3 orang. Admin 2 orang dan swebernya 1 orang. Dalam satu hari itu rata-rata diatas 10.0 Yang tertinggi itu kemaren 113 yang kita layani. Jadi PCR dan Antigen,” kata Susi.
Disinggung adanya keinginan masyarakat, agar Labkes Kalsel mendorong Dinas-dinas maupun Instansi lainnya serta Pemko maupun Pemkab di berbagai Kabupaten dan Kota di kalsel untuk mengadakan kegiatan serupa di masing-masing Kabupaten dan Kota, menurutnya, itu kewenangan masing-masing Kabupaten dan Kota serta Dinas Kesehatan setempat.
“Kita berharap Dinas (Kesehatan) Kabupaten dan Kota yang menjawab itu. Karena kalau Labkes Provinsi Kalsel sendiri ranahnya di Provinsi dan Kabupaten Kota itu yang punya wilayah bisa menjawab keinginan masyarakatnya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat itu mereka sudah ada yang bisa menjawab keinginan masyarakat itu,” tambah Susi.
Demikian juga adanya keinginan masyarakat agar kegiatan PCR maupun Antigen di Halaman BPKP itu ditambah waktunya Jum’at dan Sabtu, menurut Susi, juga tidak bisa dilaksanakan. Hal itu dikarenakan keterbatasan alat dan tenaga kesehatan yang mereka perlu istirahat pada hari Jum’atnya dan sabtunya kembali dioperasionalkan.(AN/Juns)