Bbs-news.id, Banjarmasin - Dalam satu tahun lebih dunia dihadapkan dengan situasi yang tidak mengenakkan. Pandemi covid-19 benar-benar menghentak dan memporak-porandakan sendi kehidupan secara global. Hingga Agustus 2021 pandemi virus corona masih terus menyerang penduduk dunia tanpa henti.
Data yang dilansir Satgas Covid Indonesia Per 14 Agustus 2021 pandemi sudah membekap 223 negara, 205.338.159 orang terkonfirmasi positif dan 4.333.094 orang meninggal dunia.Di Indonesia sendiri dilaporkan 3.833.541 orang terkonfirmasi positif, meninggal 116.366 orang dan angka kesembuhan cukup tinggi yakni 3.321.598 orang.
Seluruh negara pun berlomba-lomba menanggulangi dan menangani pandemi corona ini.Tentunya strategi dilakukan disesuaikan dengan kondisi dan kewilayahan di negara mereka. Seperti halnya Indonesia yang terus berjuang menekan laju pergerakan penyebaran virus mematikan dengan bermunculan variannya.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah strategi penanganan yang pertama diberlakukan pada awal pandemi. Suatu wilayah dapat menetapkan PSBB asalkan memenuhi syarat, yakni jumlah kasus dan jumlah kematian Covid-19 meningkat dan menyebar signifikan dengan cepat dan ada kaitan dengan wilayah lain.Selanjutnya dengan situasi dan pergerakan angka kasus yang meningkat hingga menembus tiga juta orang lebih, membuat pemerintah pun kembali mengambil langkah dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Yang terbaru dikenal dengan PPKM level 4,3,2 dan 1. Namun yang menjadi pusat perhatian adalah PPKM level 4, yang menandakan suatu daerah atau wilayah di Indonesia berstatus merah.
PPKM kali ini juga disesuaikan menurut level asesmen masing-masing Kabupaten atau Kota. Penentuan level yang didasarkan pada standar WHO, yaitu level asesmen situasi pandemi yang mengukur antara laju transmisi virus dibandingkan dengan kapasitas respon (3T).
Selain itu juga menggunakan indikator kasus konfirmasi harian, tingkat BOR, dan pencapaian vaksinasi. Dilansir dari laman Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa kebijakan penerapan PPKM adalah sesuatu yang tak dapat dihindari guna menekan laju penularan Covid-19, serta mengendalikan kapasitas rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 agar tidak over capacity.
Salah satu strategi lainnya adalah melakukan program vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Program vaksinasi COVID-19 di Indonesia mulai dilakukan oleh pemerintah, pada Rabu pagi, 13 Januari 2021, di Istana Negara.
Orang yang pertama kali disuntik vaksin buatan Sinovac adalah Presiden Joko Widodo. Pada saat yang sama, sejumlah pejabat, tokoh agama, organisasi profesi serta perwakilan masyarakat turut mengikuti vaksinasi.
Program vaksinasi di Indonesia dilakukan dengan nama Program Vaksinasi Nasional COVID-19 (gratis) dan Program Vaksinasi Gotong Royong melalui perusahaan.
Vaksinasi Gotong Royong melalui perusahaan hanya menggunakan vaksin Sinopharm dengan sasaran sekitar 7.5 juta penduduk usia diatas 18 tahun. Hal tersebut berbeda dengan Program Vaksinasi Nasional Covid-19 gratis yang menggunakan Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, Sinopharm dan Novavax dengan sasaran lebih dari 200 juta penduduk usia diatas 12 tahun.
Momentum Kemerdekaan dan Pesta “Herd Immunity “ Di Kebun.
Momentum Kemerdekaan harus dijadikan semangat dalam memerangi pandemi covid-19. Hingga hari ini seluruh rakyat di negeri ini berjuang keras melawan covid-19. Pandemi juga membuat masyarakat luas mulai menyadari pentingnya meningkatkan imun.
Tak hanya disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan 5 M ( mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas ).
Momentum kemerdekaan juga dijadikan untuk membebaskan masyarakat dari cengkraman pandemi. Salah satunya menggalakkan program vaksinasi di kalangan industri dan swasta. Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak semua pihak menanggulangi pandemi dengan menggelorakan spirit kemerdekaan dan gotong royong.
Bagaimana dengan industri perkebunan kelapa sawit ? Ternyata program Vaksinasi Gotong Royong disambut baik perusahaan perkebunan di tanah air. Salah satunya adalah PT Astra Agro Lestari Tbk. Namun berbeda dengan pelaksanaan vaksinasi kebanyakan, maka Program vaksinasi ini dilakukan secara on site di perkebunan kelapa sawit yang jadi lahan kerja para pegawai Astra Agro, dengan tenaga kerja mencapai sekitar 36 ribu orang.
Melalui kerjasama dengan PT Kimia Farma Tbk lewat cucu usaha PT Kimia Farma Diagnostika, program vaksinasi gotong royong untuk para pekerja PT Astra Agro Lestari Tbk beserta keluarga yang tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Vaksinasi Gotong Royong sendiri menggunakan vaksin Sinopharm.
Plt Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika Agus Chandra bersama Direktur Utama PT Kimia Farma Apotek (KFA), Nurtjahjo Walujo Wibowo ,saat melakukan kunjungan ke kebun PT.Tri Buana Mas, Jumat 13 Agustus 2021, di kawasan Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, mengatakan setiap kali ada penyuntikan, para pekerja di perkebunan kelapa sawit malah berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik bagi acara vaksinasi.
Berada di tengah perkebunan dan suasana di tengah hutan membuat sensasi tertentu begitu kesan pertama yang tertangkap dari seorang Agus Chandra yang rela terbang dari Jakarta . Apalagi bagi pekerja dan masyarakat sekitar kebun, vaksinasi bukan dianggap beban, malah dianggap pesta, pesta kebebasan terhadap pandemi Covid-19. Mungkin kalau ada yang datang ke kebun pasti akan merasa segar, karena bervaksinasinya di tanah perkebunan, benar-benar di dalam hutan.Meskipun di tengah perkebunan dan hutan, soal protokol kesehatan tetap menjadi nomor satu.
Program vaksinasi gotong royong ini dilakukan untuk menciptakan herd immunity di kalangan pekerja lapangan, sekaligus menjaga produktivitas minyak kelapa sawit di tengah pandemi Covid-19. Dalam Talk Show dan Press Conference secara virtual, Eko P. Wibisono, Chief of Human Capital Officer PT Astra Agro Lestari Tbk.
menyampaikan bahwa herd immunity sangat penting bagi pengendalian dan penanganan pandemi Covid-19. Karenanya selaras dengan kebijakan pemerintah dan kepedulian terhadap isu kesehatan, Grup Astra Agro melakukan vaksinasi terhadap pekerja beserta keluarganya.
Program Vaksinasi Gotong Royong (VGR) Astra Agro sudah berjalan sejak pertengahan Juli dan ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2021.
Memaknai Bulan Kemerdekaan ini tentunya seluruh elemen masyarakat untuk terus memupuk rasa nasionalisme. Di tengah pandemi Covid-19, kebersamaan dan persatuan adalah modal kita bersatu melawan Covid-19 dengan menyukseskan vaksinasi dan tetap menjaga protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, rutin mencuci tangan, serta mengurangi mobilitas.
Dosen STIE Pancasetia Banjarmasin & Jurnalis Transmedia Grup
( Risanta / AN)