Bbs-news.id, Banjarmasin - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, kain sasirangan memiliki potensi yang besar membangkitkan perekonomian Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Ia pun optimis kain sasirangan salah satu kain adat khas Banjar yang mampu menjadi salah satu produk andalan daerah dan nasional.
Potensi besar ini terlihat dari sejumlah produk kain sasirangan yang memiliki nilai seni dan pewarnaan alami yang disukai pasar. Beragamnya produk olahan khas nusatara dari belahan Kalimantan Selatan memang menjadi salah satu pilihan sebagai kain etnik berkualitas dan sering dikenakan di acara-acara resmi maupun santai, termasuk dikenakan sejumlah pejabat negara hingga wisatawan mancanegara.
“ Kain sasirangan memiliki potensi yang besar membangkitkan perekonomian Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Membuatnya pun butuh kesabaran dan cita rasa seni yang tinggi. Kalau kita lihat buat sasirangan ini susah buatnya. Jadi kalau lihat sasirangan ini kita harus jadi rombongan yang enggak boleh boleh nawar-nawar dan langsung beli," ujar Sandiaga kepada wartawan, saat mengunjungi sentra inkubasi produk ekonomi kreatif di kantor Permodalan Nasional Madani (PNM) cabang Mekaar, Banjarmasin, Kamis (02/09/2021).
Sandiaga mengatakan, produk sasirangan memiliki keunikan yang berdaya saing tinggi. Ia mengapresiasi ibu-ibu dari kelompok PNM Mekar yang juga merupakan perajin kain sasirangan."Kita harus fokus, saya yakin produk ekonomi kreatif di Kalimantan ini adalah sasirangan. Kita lihat Kalimantan Selatan ingat sasirangan, ingat Banjarmasin Selatan ingat sasirangan. Seperti ibu-ibu di Mekaar ini yang dalam waktu 5 tahun mendapatkan 10 juta akses permodalan," ucap Sandiaga.
Sandiaga pun menjelaskan, hadirnya Permodalan Nasional Madani dengan layanan permodalan dapat membantu pelaku ekonomi kreatif dalam mengembangkan usahanya. Sehingga turut membangkitkan perekonomian nasional.
"PNM sudah hadir dengan permodalan, saya yakin ini akan menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Total di Mekar ini sudah 10 juta dalam 5 tahun, ini merupakan suatu prestasi yang luar biasa. Dan di 17 Agustus lalu tembus 10 juta. Jadi kita semua mendukung. Setuju ya ibu-ibu, mudah-mudahan ini tambah sukses ke depan," tambahnya .
Sasirangan sendiri merupakan kain adat Indonesia yang berasal dari Suku Banjar, Kalimantan Selatan. Nama sasirangan diambil dari kata menyirang. Hal ini merujuk pada cara membuat kain sasirangan yang melalui proses menjelujur menggunakan perintangan dan pewarnaan.
Konon menurut cerita turun temurun, kain nusantara ini berasal dari abad ke-12. Kain sasirangan dipercaya memiliki kekuatan magis untuk pengobatan dan perlindungan roh-roh jahat. Hal inilah yang memengaruhi pewarnaan kain sasirangan.
Seperti jika akan digunakan untuk mengobati penyakit kuning, maka warna kain juga dibuat kuning. Dan meski punya warna-warna cantik nan mencolok, semua bahan pewarna kain sasirangan diambil dari alam, seperti kunyit, jahe, biji buah gandaria, dan kulit rambutan.(Olpah Sari Risanta-AN)