Muhammad Imran Rasidi, Pemimpin Wilayah BULOG Kanwil Kalsel (foto.ist)
Bbs-news.id, Banjarmasin - Persiapan Bulog tahun ini dalam menyambut Ramadhan tidak ada bedanya dengan tahun-tahun sebelumnya. Muhammad Imran Rasidi, Pemimpin Wilayah BULOG Kanwil Kalsel mengatakan, pihaknya harus siap.
Dikatakan, untuk komoditi saat ini hanya beras kesiapannya banyak dengan stok 10 ribu ton. Sedangkan minyak tidak dalam jumlah banyak, karena sulit mencari supplier minyak, rata-rata di pasar maupun ritel modern masih terbatas.
"Alhamdulillah kita dapat seribu dan bahkan 2 ribu liter yang dipergunakan untuk pasar murah yang digunakan oleh lembaga-lembaga terkait dan ada juga ritel kita di Rumah Pangan Kita, biar masyarakat tidak berbondong-bondong ke ritel modern," ungkap Imran.
Dikatakan, untuk gula saat ini di Bulog Kalsel ada 50 ton dan sekarang sedang pemesanan 500 ton dan diharapkan sebelum puasa sudah dikirim ke Kalsel, terutama di Banjarmasin. Untuk daging, sedang proses dan dapat penugasan 100 ribu ton, tapi baru terealisasi 20 ribu ton dan untuk Kalsel masih dalam proses pengiriman.
"Kita lagi order sekitar 28 ton, sesuai dengan kapasitas yang kita punya. Sementara komoditas yang lain kita siapkan sesuai dengan permintaan. Biasanya di Bulan Puasa atau menjelang puasa dan hari raya itu biasanya banyak paket-paket yang dipesan oleh instansi-instansi terkait dan itu yang mungkin kami siapkan sambil berjalan," Imran menambahkan.
Harapan pihaknya semua komiditi itu bisa terpenuhi sebelum puasa ataupun masuk di bulan puasa dan ketika hari raya sudah siap semuanya.
Untuk Pasar Ramadhan, Bulog Kalsel kata Imran, biasanya berkoordinasi dengan instansi terkait, salah satunya dengan Dinas Perdagangan Kalsel dan dengan Dinas Perdagangan Kabupaten dan Kota di Kalsel, sesuai dengan jadwal mereka, pihak Bulog mengikuti di sana.
"Ramadhan dan Idul Fitri diharapkan stok aman dan mudah-mudahan juga kelangkaan seperti minyak goreng atau gula bisa terpenuhi dengan baik," Imran mengharapkan.
Dikatakan, Gula yang 50 ton sudah ada pada Kamis lalu, tapi terkendala dengan adanya demo sopir, akhirnya kontiner tidak bisa dibongkar. Pihaknya terus mencari gula dan cari minyak. Disebutkan, memang permintaan saat ini banyak tapi kondisinya memang produksinya tidak terlalu banyak. Jadi mana yang siap. Akan mereka coba.
Untuk minyak goreng sempat dapat 3 ribu liter. Tapi karena ada pasar murah hampir 3 hari kemarin, karena diundang instansi terkait. Sehingga saat ini seribu liter masih tersedia. Akan dicoba lagi mencari, karena pihaknya bukan memproduksi, tapi hanya membantu mendistribusikan.
"Jadi sedapatnyalah. Ada pasar murah kita bisa memenuhi. Harga untuk kemasan premium yang ditetapkan Pemerintah Rp 14.000.-," jelas Imran.
Kalau untuk beras, kata Imran, stok lumayan banyak. Cuma untuk penyerapan, karena belum waktunya panen raya, jadi harga masih diatas HPP. Jadi penyerapan hanya untuk yang komersial, dibeli dan jual lagi, melayani paketan-paketan dari Horika maupun RPK yang membutuhkan.
Sedangkan untuk komoditi kedelai, informasi terbaru ada rencana penugasan. Sudah melakukan koordinasi dengan dinas koperasi untuk pendataan berapa pengrajin di Kalsel, berapa kebutuhannya, berapa harganya dan berapa stok.
"Akan didata lagi. Dibutuhkan pusat data tersebut. Jika sudah clear, penugasan itu bisa terlaksana," pungkasnya.(Andra)