Banjarmasin, Bbs-news.id - Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kalimantan Selatan bekerjasama dengan PT Pegadaian Syariah Cabang Banjarmasin, Sabtu (26/11/2022) di Plaza SD Muhammadiyah 8 dan 10 Banjarmasin, menggelar acara Penyerahan Program Peduli UMKM Banua, dengan tema Pemberdayaan Usaha Mikro Jemaah Mesjid Kota Banjarmasin (Bantuan Nasabah Pegadaian Syariah) sekaligus launching Program MAJMA “Masjid Jamaah Makmur” Angkatan I.
H Mairijani M. Ag, selaku Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kalsel menyatakan, kegiatan ini kerjasama PT Pegadaian Syariah dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kalimantan Selatan, yang merupakan bentuk kepedulian pihaknya untuk bersama-sama membangun UMKM Banua setelah dua tahun yang lalu terjadi Covid 19. Peserta yang mendapatkan Dana Pemberdayaan Usaha Mikro ini adalah jamaah tetap masjid yang punya usaha. Kita berdayakan mereka dalam bidang ekonomi. Para penerima manfaat kita latih kedisiplinan juga melalui tabungan emas sebagai salah satu produk Pegadaian Syariah, sehingga ketika tabungan berjalan satu tahun, maka mereka bisa memanfaatkan sebagai tambahan modal kembali.
“Berawal dari mesjid, mari kita bangun spiritual dan juga ekonomi masyarakat, sebagaimana fungsi masjid di zaman Rasulullah juga sebagai pusat ekonomi, pendidikan, sosial dan lain-lain" ungkapnya
Dia yang didampingi juga oleh Sutjipto, selaku Ketua V yang menangani Bidang Koperasi dan UMKM menyebutkan, bukan hanya bantuan modal yang diberikan, nanti akan ada pendampingan dan pelatihan yang diberikan MES Kalsel kepada para UMKM, misalnya bagaimana pengemasan produk yang baik, branding, bahkan sampai pelatihan manajemen usaha dan keuangan serta digitalisasi. Dalam program MAJMA “Masjid Jamaah Makmur” Angkatan I ini berbagai jenis usaha yang didukung, seperti Kue Donat, Wadai Banjar, Bandeng Presto, Bakso dan lain-lain.
OJK Kantor Regional IX Kalimantan yang diwakili oleh Azofa dalam sambutannya juga sangat mengapresiasi dan mendukung apa yang dilaksanakan oleh MES Kalsel. Dia menyebutkan, UMKM merupakan penggerak utama roda perekonomian masyarakat, tetapi dibutuhkan dukungan kita bersama agar mereka bisa naik kelas.
"Kendalanya banyak UMKM yang belum memanfaatkan teknologi digital, terutama dalam pemasaran dan akses pasar, jumlah UMKM yang sudah terkoneksi teknologi digital masih kecil jumlahnya. Pemanfaatan teknologi dinilai penting tidak hanya promosi, tetapi juga dalam manajemen UMKM, “ungkapnya.
Sedangkan Dicky R. Aji dari Bank Indonesia, Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan, dalam sambutannya menyampaikan tiga strategi.
“Ada tiga jurus strategi pengembangan UMKM yaitu korporatisasi, peningkatan kapasitas dan pembiayaan,“ imbuhnya.
Sedangkan, Pegadaian Syariah berusaha berkolaborasi dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kalsel dan diharapkan basicnya dari Mesjid. Dari Mesjid nanti Para jemaahnya kata Muhammad Taufiq, selaku Pemimpin Cabang Pegadaian Syariah Kebun Bunga Banjarmasin.
“Pada kesempatan ini kita bekerjasama dengan MES Kalsel, ini upaya kongkrit yang bisa kita laksanakan untuk mendukung UMKM, semoga kedepannya bisa diikuti oleh yang lain. Kerjanya harus kerja keroyokan untuk pemberdayaan ekonomi. Kegiatan ini juga sekaligus bagian dari edukasi dan inklusi ekonomi syariah bagi para UMKM, mereka selama ini belum memanfaatkan jasa lembaga keuangan syariah, bisa memanfaatkan jasa di pegadaian Syariah." ungkap Taufiq.
Disebutkan, hak-hak nasabah akan terlindungi karena Pegadaian dibawah pengawasan OJK dan Dewan Syariah.
“PT Pegadaian yang dibawah Kementerian BUMN, dibawah pengawasan OJK, dari Dewan Syariah, maka hak-hak nasabah juga akan terlindungi.”pungkasnya.
Sekum MES Kalsel Rizky Fadhillah yang juga Dosen Politeknik Negeri Banjarmasin menjelaskan, progam ini adalah Program MAJMA Angkatan I, kriterianya adalah para jamaah tetap mesjid yang ada di Kota Banjarmasin, karena yang diinginkan pihaknya, agar mesjid tidak hanya sebagai tempat ritual ibadah saja, tapi berawal dari mesjid, ekonomi masyarakat juga ikut terbangun. Dikatakannya, kedepannya MES Kalsel menargetkan ada 1.000 UMKM yang akan diikutkan dalam program ini secara bertahap, yang bekerjasama dengan Lembaga/Institusi yang lain, baik Pemerintah maupun Lembaga Swasta. (jn/an)