Buya Yamin Bacaleg DPD RI Kalsel saat berada di kediaman (Foto: EDH)
Banjarmasin,bbs-news.id - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalsel berdampak buruk terhadap udara di Kota Banjarmasin dan Banjarbaru.
Bahkan kondisi di Banjarmasin pada indikator tidak sehat atau berwarna merah, hal ini menjadi perhatian serius HM Yamin IE, Bacaleg DPD RI Kalsel ini.
'Kita perhatikan gunung berapi, misal Meratus di Jogjakarta oleh ilmu pengetahuan siklus atau periode ulang ledakan dengan berskala atau gunung lainnya yang bisa menjadi prediksi kewaspadaan," ujarnya.
Pria yang akrab dipanggil Buya Yamin ini menanggapi terkait Persoalan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalimantan Selatan saat ini yang seringkali terjadi.
Dalam chat WA-nya, Buya Yamin menyatakan Negara hadir serius terutama untuk meminimalkan dampak korban jiwa, minimal evakuasi tanggap dan penyikapan ini yang Buya angkat untuk menyambangi bencana asap di daerah kita.
"Seperti siklus pada gunung berapi, ahli alam di Banua, Buya percaya mampu membaca alam ini dan lebih percaya lagi bahwa informasi ilmiah ini juga sampai kepada para pengambil keputusan kebijakan publik baik Pemerintahan Provinsi dan Kabupaten," tulis Buya dalam chat WA, Minggu (1/10) siang.
Dikatakan Buya, sebagai personal dari Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik, LHKP Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalsel melihat data-data tersebut belum disikapi serius.
"Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut untuk di sekitarnya Banjarmasin dan Banjarbaru dampak asapnya sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Dampak terkuatirkan selain penerbangan dan penyakit ISPA adalah kebakaran akan merambah pada perumahan dan fasilitas umum," ungkapnya.
Kesannya lanjut Buya, para pemangku pasrah, berserah kepada Alam dengan ikhtiar minim diselesaikan dengan Salat Istisqa dan hujan buatan.
Dikesempatan ini, Buya juga berharap dan menegaskan, agar para Pemangku serius mengurus kebakaran Lahan ini dalam program tanggap dan jangka panjang, karena bencana ini ada siklus yang bisa dibaca, dengan demikian sejak musim ini secara berkala semakin minim kebakaran lahan tidak terkendali.
Kalau kemaren terkabarkan ada Kantor Instansi Pemerintah hampir terbakar dampak dari kebakaran lahan gambut, dalam pemikiran Buya inilah ilustrasi bahwa "jauh panggang dari api" untuk penanggulangan.
"Jadi hanya untuk menghindari saja kesigapan itu belum ada, yakni hanya untuk membersihkan semak agar api tidak menjalar, merambat pada bangunan seperti kantor tersebut dan juga lainnya," tutup Buya Yamin.
Eddy/Andra