Anak Shaleh Jalan Surga Untuk Orang Tuanya

Ustadz H. Khairiyadi, S.Pd. , M.Pd. (Direktur MBS Nurul Amin Alabio)


Khutbah Idul Adha

Kaum Muslimin yang berbahagia !

Hari ini, kita kembali menjadi saksi betapa luasnya kasih sayang Allah Azza Wa Jalla kepada kita semua.

Pagi hari ini, kita kembali merasakan betapa besarnya Rahmat dan Ampunan-Nya untuk kita semua.

Dosa demi dosa kita kerjakan nyaris sepanjang hari, perintah demi perintah-Nya hampir kita abaikan setiap saat, tapi lihatlah, Allah Azza Wa Jalla Yang Maha Pengasih itu tidak pernah bosan memberikan kesempatan  demi kesempatan kepada kita untuk bertaubat dan kembali pada-Nya. Allah Azza Wa Jalla Yang Maha Penyayang itu tidak pernah menutup pintu Ampunan-Nya yang luas.


الله اكبر، الله اكبر، لا اله الا الله الله اكبر، الله اكبر و لله الحمد


Kaum muslimin yang berbahagia!

Hari Raya Idul Adha adalah kisah tentang sebuah keluarga mulia yang diabadikan oleh Allah Azza Wa Jalla untuk peradaban manusia. Itulah kisah keluarga Ibrahim 'alaihissalam. Melalui kisah keluarga Ibrahim itu Allah Ta'ala ingin menunjukkan kepada kita betapa pentingnya posisi keluarga dalam membangun sebuah peradaban yang besar, sebuah masyarakat yang bahagia dan sejahtera tidak hanya di dunia namun juga di akhirat.

Sebuah masyarakat tidak akan bisa menjadi bahagia dan sejahtera jika masyarakat itu gagal dalam membangun keluarga-keluarga kecil yang ada di dalamnya.

Dan jika kita berbicara tentang keluarga, maka itu artinya kita juga akan berbicara tentang salah satu unsur terpenting keluarga yang bernama anak. Dalam kisah keluarga Ibrahim sang anak itu diperankan oleh sosok Isma'il 'alaihissalam.

Inilah sosok anak teladan sepanjang zaman yang kemudian diangkat menjadi Nabi oleh Allah Azza Wa Jalla. Bahkan yang luar biasanya adalah melalui keturunan Isma'il 'alaihissalam inilah kemudian lahir sosok Nabi dan Rasul paling mulia sepanjang sejarah manusia bahkan alam semesta, yaitu Rasulullah Muhammad صَلَى اْللّٰهُ عَلَيْه وَسَلَم !


Kaum Muslimin Yang berbahagia !

Saya kira hampir semua dari kita mengetahui bagaimana anak-anak remaja di zaman kita sekarang yang banyak tergabung di dalam geng-geng motor mulai berani melakukan tindakan-tindakan anarkis yang tidak pernah diduga sebelumnya.

Kita semua juga nyaris menyaksikan setiap hari di sudut-sudut jalan raya, bagaimana anak-anak dieksploitasi dan diperalat menjadi anak jalanan, mengemis, dan meminta-minta.

Saya kira kita juga tahu hasil-hasil survey yang menunjukkan jumlah remaja-remaja putri  yang hamil di luar nikah terus meningkat dalam jumlah yang sangat memprihatinkan.

Dan itu semua barulah segelintir masalah dan problem anak-anak remaja kita di masa kini... Wa Allahul Musta'an.


Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah Ta'ala!

Harus kita akui dengan jujur bahwa salah satu penyebab utama terjadinya ini semua adalah orang tua sendiri. Tidak sedikit orang tua yang terjebak dalam dua sikap ekstrem yang saling bertolak belakang, sikap yang memanjakan terlalu berlebihan dan sikap pengabaian yang menelantarkan anak-anak.

Ada orang tua yang menganggap bahwa kasih sayang kepada anak harus ditunjukkan dengan pemberian dan pemenuhan segala keinginannya, bahkan ada orang tua yang memanjakan anak dengan segala fasilitas untuk mengangkat gengsinya sendiri sebagai orang tua.

Pada sisi lain tidak sedikit orang tua yang tidak peduli dengan anak-anaknya atau menunjukkan kepeduliaan dengan melakukan kekerasan demi kekerasan kepada anak.

Karena itu, di hari yang penuh berkah ini, marilah kita berhenti sejenak , membuka hati untuk sejenak belajar dari ayahanda para Nabi dan Rasul yaitu Nabiyullah Ibrahim 'alaihissalam. Belajar tentang betapa pentingnya nilai keluarga kita, tentang betapa pentingnya nilai seorang anak bagi orang tuanya di dunia dan akhirat.


Kaum Muslimin yang berbahagia !

Pelajaran pertama dari kisah Ibrahim adalah bahwa untuk mendapatkan anak yang shaleh , maka orang tua terlebih dahulu berusaha  menjadi orang yang shaleh karena siap menjadi orang tua artinya siap menjadi teladan untuk keluarga , bukan sekedar memberi makan dan mencukupi kebutuhan anak saja.

Keberhasilan Ibrahim mendapatkan karunia anak shaleh seperti Isma'il 'alaihissalam karena beliau sendiri berhasil mendidik dan membentuk dirinya menjadi seorang hamba yang shaleh, Allah Azza Wa Jalla menegaskan :


قد كانت لكم اسوة حسنة في ابراهيم و الذين معه . الممتحنة ، ٤ 

Pujian Allah Azza Wa Jalla untuk Ibrahim ini tentu saja didapatkannya setelah ia berusaha dan berusaha menjadi sosok pribadi yang dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla.

Pertanyaannya sekarang untuk kita semua adalah : Siapkah diantara kita yang sejak awal menjadi orang tua sudah berusaha untuk belajar dan berusaha menjadi orang tua yang shaleh? Apakah kesibukan kita menshalehkan pribadi kita sudah menyamai kesibukan kita mengurus rezeki dan urusan dunia lainnya?

Prof. Dr. Abdul Karim Bakkar, seorang pakar pembinaan anak dan keluarga menegaskan : " Tarbiyah dan pembinaan keluarga yang kita capai itu adalah gambaran tentang bagaimana pembinaan pribadi kita sendiri.


Kaum Muslimin yang berbahagia!

Pelajaran kedua dari Nabi Ibrahim adalah jika ingin memiliki anak yang shaleh , maka bersungguh-sungguhlah meminta dan mencita-citakannya dari Allah Azza Wa Jalla. Allah Ta'ala mengabadikan do'a-do'a Nabi Ibrahim 'alaihissalam tentang itu di dalam Al Qur'an diantaranya :


رب هب لي من الصالحين (Ash Shafat : 100)

رب اجعلني مقيم الصلاة ومن ذريتي ربنا و تقبل دعاء (Ibrahim : 40)   


Kaum Muslimin yang berbahagia !

Mungkin banyak diantara kita yang sekedar mau memiliki anak yang shaleh. Tapi siapa diantara kita yang sungguh-sungguh berdo'a memintanya kepada Allah dengan kelopak mata yang berderai air mata? Siapa diantara kita yang secara konsisten menyelipkan do'a-do'a terbaiknya untuk keluarga dan anak-anaknya?

Jika kita memang sungguh-sungguh bercita-cita mendapatkan anak shaleh, maka kita harus berpikir dan berusaha sungguh-sungguh pula mencari jalannya, sama bahkan lebih dari saat kita bercita-cita ingin mempunyai penghasilan yang besar , rumah tinggal impian dan kendaraan idaman kita.

Berikut ini beberapa hal yang sungguh - sungguh harus kita jalankan untuk mewujudkan impian anak shaleh tersebut :


# Pertama : Konsisten mencari rezeki yang halal untuk keluarga.

Dalam pandangan Islam, apa yang dikonsumsi oleh tubuh manusia akan berpengaruh terhadap perilakunya. Karena itu, Islam mewajibkan kepada setiap orang tua untuk memberikan hanya  makanan yang halal yang diperoleh melalui cara yang halal kepada anak-anak mereka, bahkan nafkah yang halal untuk keluarga akan dinilai sebagai sedekah, Rasulullah Bersabda : ان المسلم اذا انفق علي اهله كانت له صدقة

(Ibnu Hibban)

Usaha memberikan nafkah yang halal tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Dan untuk itu, kita harus selalu mengingat peringatan Rasulullah tentang tantangan tersebut, Beliau bersabda : 

ياتي علي الناس زمان لا يبالي المرء ما اخذ منه ا من الحلال ام من الحرام. البخاري


Apakah kita termasuk yang disebutkan yang disebutkan Rasulullah dalam hadist ini? Orang yang tidak peduli dari mana mengais dan membawa pulang nafkah untuk keluarga, apakah itu dari hasil suap, korupsi dan manipulasi seperti yang sekarang ini sedang menjadi trend sebagian pejabat di negeri ini? Semoga saja tidak , karena nafkah yang tidak halal yang tumbuh menjadi daging dalam tubuh.

Rasulullah bersabda : 

لا يدخل الجنة لحم نبت من السحت النار اولي به ، الترمذي


Kaum Muslimin yang berbahagia !

# Yang kedua : memberikan kasih sayang kepada anak tapi tidak memanjakannya.

Pada hari ini , seiring dengan perkembangan teknologi yang nyaris tak terbendung, kita sudah tidak aneh lagi melihat anak-anak yang dibekali oleh para orang tua dengan peralatan-peralatan komunikasi yang bisa apa saja, termasuk meng -akses tayangan-tayangan kekerasan, pornografi dan yang lainnya.

Di samping dampak lain seperti kecanduan game dan semacamnya yang semakin merenggangkan hubungan komunikasi antara anak dan orang tua, ini adalah satu contoh kasus dimana mungkin saja kita menganggap itu sebagai bukti kasih sayang kita kepada mereka.

Namun marilah memikirkan dengan jernih bahwa bukti cinta dan sayang kita yang sesungguhnya kepada mereka adalah dengan berusaha menyelamatkan mereka dari api neraka : Allah Ta'ala berfirman :


يا ايها الذين امنوا قوا انفسكم و  اهليكم نارا و قودها الناس و الحجارة

(At Tahrim : 6)

Apakah kita rela membiarkan anak-anak kita terpanggang di dalam kobaran api neraka? Apakah kita rela membiarkan anak-anak yang kita sayangi itu menjadi bahan bakar neraka? Na'udzu Billah min dzalik

Kaum Muslimin yang dimuliakan oleh Allah Azza Wa Jalla !

# Yang ketiga : Terus belajar dan belajar menjadi orang tua yang shaleh dan contoh yang baik untuk anak-anak.

Apakah kita sudah mengetahui semua panduan dan petunjuk Rasulullah dalam mendidik anak?

Apakah kita sudah memahami bagaimana menghadapi karakter anak kita yang berbeda-beda itu?

Kita tidak dilarang mempelajari konsep pendidikan anak dari siapa saja, tapi selalu ingat bahwa konsep pendidikan dan pembinaan Rasulullah صَلَى اْللّٰهُ عَلَيْه وَسَلَم adalah yang terbaik dan wajib untuk kita jalankan. Tentu saja kita tidak lupa untuk meneladani jejak para sahabat Nabi dan keluarga Beliau secara benar dan tidak berlebih-lebihan.

Cobalah kita renungkan betapa banyaknya hal yang harus kita pelajari sebagai orang tua, karenanya sesibuk apapun urusan dunia kita , kita harus menyediakan waktu untuk belajar menjadi orang tua yang shaleh. Itulah harga yang harus kita bayar untuk menyelamatkan keluarga kita dari kobaran api neraka yang membara.


Kaum Muslimin yang berbahagia !


Mengapa kita harus benar-benar serius merancang kehadiran anak yang shaleh di dalam rumah tangga kita ?

Maka menjawab pertanyaan itu, marilah kita merenungkan sabda Nabi

 صَلَى اْللّٰهُ عَلَيْه وَسَلَم :

اذا مات الانسان انقطع عنه عمله الا من ثلاثة  صدقة جارية او علم ينتفع به او ولد صالح يدعوله. ابو داود

Melalui hadist ini Rasulullah mengisyaratkan bahwa anak yang shaleh adalah investasi yang tak ternilai  harganya, anak yang shaleh adalah pelita yang tak padam meski kita telah terkubur dalam liang lahat, anak yang shaleh adalah sumber pahala yang tak putus meski tubuh kita telah hancur berkalang tanah.

Sebaliknya, anak - anak yang tidak shaleh kelak akan menjadi sumber bencana bagi kehidupan orang tuanya di akhirat, wal 'iya udzu Billah .

Kaum Muslimin yang dimuliakan oleh Allah Azza Wa Jalla.

Namun jika kita merasa gagal setelah mengerahkan upaya sungguh - sungguh untuk menghadirkan sosok anak shaleh dalam rumah tangga kita, janganlah kita berputus asa kepada Allah Azza Wa Jalla. Dalam kondisi seperti itu kita harus belajar dari kesabaran dan keteguhan Nabi Nuh 'alaihissalam yang terus mengajak anaknya ikut bersamanya meski kemudian anaknya memilih untuk durhaka kepada Allah Azza Wa Jalla hingga akhir hayatnya.

Kesabaran juga hal paling mendasar yang harus kita miliki dalam mengarungi bahtera rumah tangga, maraknya kasus perceraian adalah bukti bahwa banyak orang tua yang egois memikirkan dirinya sendiri dan lupa bahwa anak - anak sangat membutuhkan sebuah keluarga yang utuh, karenanya bersabarlah Karana Allah selalu bersama dengan orang - orang yang sabar.

Kaum Muslimin yang berbahagia !

Di penghujung khutbah ini , marilah sejenak kita menundukkan jiwa dan hati untuk menyampaikan do'a-do'a kita kepada Sang Maha Mendengar yaitu Allah Azza Wa Jalla , Semoga do'a - do'a itu terhantarkan ke sisi Allah Ta'ala bersama dengan ibadah qurban yang kita tunaikan hari ini.


الحمد لله حمدا كثيرا طيبا مباركا فيه

اللهم صل علي محمد و علي اله و اصحابه اجمعين


Ya Allah , Engkaulah Tuhan yang menciptakan kami, Engkaulah satu-satu Nya yang berhak untuk kami sembah, hari ini kami datang mengetuk pintu ampunan Mu, hari ini kami hadir bersimpuh dengan peluh-peluh dosa yang melekat di tubuh kami yang lemah ini. Ya Allah betapa kami sering lupa bahwa kehidupan dunia ini sangat singkat , hingga kami pun jatuh dan jatuh lagi dalam kedurhakaan terhadap perintah Mu. 

Ya Allah , Ampunilah kami, ampunilah kami, Ampunilah kami, Ya Allah jika Engkau menutup pintu ampunan Mu , lantas kepada siapa lagi kami harus mencari ampunan.

Ya Allah  Ya Rabbana , dari bumi khatulistiwa ini, perkenankan do'a kami untuk saudara-saudara muslim kami yang terjajah dan tertindas di berbagai belahan bumi Mu, Ya Rabbana, berikan keteguhan dan kesabaran serta pertolongan  kepada saudara - saudara kami di Palestina , Gaza, Rafah dan dimanapun mereka yang tertindas dan terjajah , kerahkan bala tentara Mu di alam semesta ini untuk meluluhlantakkan para penindas agar mereka hancur sehancur-hancurnya ....

Lindungilah kehormatan mereka , jadikan mereka yang gugur sebagai syuhada yang selalu hidup di sisi Mu... Segerakanlah pertolongan Mu untuk mereka Ya Rabbal 'alamin...

Ya Allah , Ya Rabbana , di sisa - sisa hidup kami ini , berikanlah kekuatan kepada kami untuk selalu  berbakti dan menjadi anak yang shaleh untuk kedua orang tua kami, Jika mereka masih hidup , izinkanlah kami untuk berkhidmat dan melayani mereka dengan sebaik - baiknya di sisa - sisa usia mereka...

Jika mereka telah tiada, maka izinkanlah kami untuk menjadi sisa - sisa kebaikan mereka yang terus - menerus menjadi ladang kebaikan penerang alam kubur mereka... Ya Allah ampuni ampuni ampuni durhaka kami kepada kedua orang tua kami....

Ya Allah ya Rabbana berikan kami kekuatan dan kemampuan untuk menjadi orang tua yang terbaik untuk putra-putri kami...

Hanya Engkau satu - satu Nya yang dapat memberikan kekuatan untuk mendidik mereka dengan sebaik - baiknya , ya Allah jadikan anak- anak kami sebagai penyejuk hati kami, yang selalu mendo'akan kami saat kami sendiri dalam kegelapan alam kubur ... Ya Allah karuniakan kepada kami Anak-anak yang mencintai Al Qur'an dan Sunnah Nabi Mu.

Ya Allah, selamatkan negeri ini dari pemimpin-pemimpin yang zhalim....

Selamatkan negeri ini dari kerakusan para koruptor, karuniakan untuk kami para pemimpin yang adil , jujur , bertanggung jawab dan mencintai syari'at Mu...

Izinkan kami untuk menikmati indahnya negeri ini dibawah naungan syari'at Mu yang Maha Adil ...

Ya Allah Dzat  Yang Maha Mengabulkan do'a... Kabulkanlah do'a-do'a kami , penuhilah permintaan kami , kami lah hamba Mu yang lemah , harapan kami hanya kepada Mu , Engkau Maha Mendengar , Engkau lah Penguasa satu-satu Nya yang Haq , Engkau lah sebaik - baik Pemberi yang diharap....

ربنا اتنا في الدنيا حسنة و في الاخرة حسنة و قنا عذاب النار