Banjarmasin, bbs-news.id - Upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat iklim investasi di Kalimantan Selatan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan South Borneo Investment Forum (SBIF) 2024.
Bertempat di Fugo Hotel Banjarmasin, acara ini juga berfokus pada pemaparan berbagai proyek investasi strategis dan peluang kerjasama, Selasa (13/8) tadi.
Kegiatan South Borneo Investment Forum (SBIF) 2024 dorong Investasi di Kalsel (Foto:Ist)
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov Kalsel Fadjar Majardi, dalam sambutannya menekankan pentingnya investasi sebagai motor penggerak utama dalam mencapai target ekonomi Indonesia Emas 2045.
“Sebagai bagian dari upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi tinggi pada tahun 2038-2041, kami memandang investasi sebagai kunci untuk mencapainya," ujar Fadjar.
Ia mengatakan bahwa pertumbuhan GDP yang dibutuhkan sebesar 6%-7% per tahun memerlukan dukungan dari berbagai sektor, termasuk yang ada di Kalimantan Selatan.
“SBIF 2024 adalah kesempatan emas untuk menjalin kemitraan strategis dan mengeksplorasi berbagai peluang investasi yang dapat memperkuat perekonomian daerah," tambahnya.
Ia berharap forum ini dapat menjadi platform bagi investor untuk lebih memahami potensi investasi di Kalimantan Selatan dan bagaimana mereka dapat berkontribusi pada transformasi ekonomi yang sedang berlangsung.
Sementara itu, mewakili Pemerintah Daerah, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar dalam sambutannya yang diwakili Nurul Fajar Desira Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan sangat mendukung pelaksanaan SBIF 2024 ini.
“Kami sangat gembira menyambut pelaksanaan SBIF 2024, yang kami anggap sebagai langkah penting dalam memajukan perekonomian Kalimantan Selatan," ungkapnya.
Dengan berbagai proyek investasi unggulan yang akan diperkenalkan dalam forum ini, Ia berharap dapat menarik minat investor dan mitra bisnis untuk bergabung dalam upaya pengembangan daerah.
“Kalimantan Selatan memiliki potensi besar dalam berbagai sektor yang siap untuk dikembangkan melalui investasi," ujarnya.
Masih menurut Roy, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berkomitmen untuk menyediakan dukungan maksimal bagi proyek-proyek investasi, mulai dari penyederhanaan regulasi hingga pembangunan infrastruktur.
"Kami percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah, Bank Indonesia, dan sektor swasta akan mempercepat pencapaian tujuan ekonomi kami dan berkontribusi pada Indonesia Emas 2045," paparnya.
Proyek-Proyek Investasi Unggulan di SBIF 2024 SBIF 2024 akan menyediakan sesi one-on-one meeting dengan investor untuk proyek-proyek yang ready to offer serta clean and clear berdasarkan IPRO Challenge 2023 dan 2024.
Sesi one-on-one ini memberikan kesempatan kepada investor untuk mendalami peluang investasi dan skema kerjasama.
Ini merupakan platform strategis untuk membahas lebih lanjut mengenai potensi dan dukungan yang tersedia dari pemerintah daerah. Berbagai proyek investasi yang ditawarkan, antara lain:
1. PLTA Kusan – Kab. Tanah Bumbu Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan investasi senilai Rp2,7 Triliun. Project Owner: DPMPTSP Kab. Tanah Bumbu
2. Budidaya Ikan Bandeng Terintegrasi Industri Pengalengan – Kab. Tanah Bumbu Proyek budidaya ikan bandeng yang terintegrasi dengan industri pengalengan investasi sebesar Rp255 Miliar. Project Owner: DPMPTSP Kab. Tanah Bumbu
3. Budidaya Ikan Gabus Terintegrasi dengan Industri Pengolahannya – Kab. Tanah Bumbu Proyek budidaya ikan gabus dengan fasilitas pengolahan terintegrasi dengan total investasi sebesar Rp96,5 Miliar. Project Owner: DPMPTSP Kab. Tanah Bumbu
4. Industri Oleokimia – Kab. Tanah Bumbu Pengembangan industri oleokimia dengan total investasi sebesar Rp2,2 Triliun. Project Owner: Dinas Perindustrian
5. Waste Management System – Banjarbaru Sistem pengelolaan limbah oli bekas dan B3 rumah sakit dengan total investasi sebesar Rp30 Miliar. Project Owner: Dinas Lingkungan Hidup
6. Hotel Aerocity – Banjarbaru Proyek pembangunan hotel dengan standar internasional dengan total investasi sebesar Rp84 Miliar. Project Owner: DPMPTSP Kota Banjarbaru
7. RPU Modern – Banjarmasin Revitalisasi pasar pemotongan ungags tradisional menjadi pemotongan modern dengan total investasi sebesar Rp23,3 Miliar. Project Owner: DPMPTSP Kota Banjarmasin & DKP3 Banjarmasin
8. Industri Cabai Hiyung – Kab. Tapin Pengembangan industri cabai hiyung secara end-to-end dengan total investasi sebesar Rp260,37 Miliar.
Project Owner: Dinas Perdagangan Investasi sebagai Kunci Pencapaian Indonesia Emas 2045
Investasi berperan krusial dalam mendukung pencapaian target Indonesia Emas 2045.
Dengan target dekarbonisasi yang ditingkatkan dan fokus pada hilirisasi sumber daya alam, penelitian & inovasi, infrastruktur, serta ekonomi hijau & biru, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mempercepat transformasi ekonomi.
SBIF 2024 merupakan langkah penting dalam mendorong investasi yang mendukung visi besar ini.
Eddy/Andra