Seraya menepuk pundaknya yang menyinggol bahuku.
"iya sorry" ! Sahutnya tersenyum dan memperbaiki duduknya.
"Lo tau ga Fen, tadi gue barusan lewat kosannya si cewek caper itu. Si olala..olala itu loh" !
"Siapa sech olala olala" ! timpalku
"Si Siska loh" ! Sahutnya cepat dengan mata melotot.
"Emangnya kenapa si Siska" ? tanyaku lagi seraya mengambil kacang dalam bungkusnya yang tergeletak diatas meja teras tempat kami basa santai-santai di kosan ini sedari tadi.
" Hmmm, dia lagi kedatangan tamu, cowok " ! masih dengan mata melototnya, ema menjelaskan .
" ya terserrah dia laah, emang kenapa jugaa ? ga ada urusan toh sama kita" ! sahutku lagi sambil mengunyah kacang yang lagi tadi kuambil.
" Si joy toh Fen, Si Joy " ! jelas ema lagi.
Ku terperanjat kaget, hingga berehnti mengunyah, kemudian menarik nafas dalam-dalam, dan melanjutkan kunyahan kacang yang masih tersisa dimulutku.
" Eh, lo kok biasa aja sech Fen ? , si joy kan mantan lo... ?! ema kembali berujar
" iya, iya gak papa lah em, mantan kan ? bukan pacar lagi , ya terserah dia lah mau jalan sama siapa aja, gue gak urusin juga" ! sahutku dengan santai. meski dalam benakku ada rasa yang tak enak " oh , iya udah" ! kata ema lagi seraya beranjak pergi menuju kamar.
Malam ini rasa tak tenang, ada yang mengganjal di hati, rasa yang tak nyaman. ku pandangi langit kamar. penuh lamunan , sesekali kalimat ema yang sedang tidur pulas disebelahku . Dia teman dan sekaligus sahabatku.
kami kost an didalam satu kamar juga.
terbang saat masih bersama joy, waktu masih duduk dibangku SMA. kai memang menjalin hubungan yang dinakamakan pacaran. kemana-mana kami mampir selalu berdua. sekarang kami sama-sama kuliah di luar daerah, dan sama-sama pada ngekost di dekat kampus kami kuliah.
" Tapi beberapa minggu yang lalu aku dan joy sepakat untuk mengakhiri hubungan pacaran kami dengan alasan sudah tidk sejalan dan sepemikiran lag. kamipun sudah saing memaafkan dengan segala kesalahan yang perah terjadi".
"Ya Tuhaan" ..... tapi kenapa ada rasa yang lain, setelah ku mendengar cerita ema tentang joy sore tadi".
Toh dia bukan sapa-siapaku lagi , kenappa aku harus memikirkan hal itu,, " uhhh....ngantuk", gerutku lagi , seraya menarik selimut dan memejamkan mata.
BENAR saja, kulihat dari kejauhan , sosok yang tak asing bagiku kini sedang berjalan berdua bergandeng tangan bersama menuju ruangan kelas kampus kami, yang disertai tawa-tawa kecil kedunya yang begitu mesra, hingga perasaanku tak karuan dibuatnya.
" Tu kaan, apa gue bilang, benar kan ? !
suara ema menyentak lamunanku.
" ya ga papa, serah dia lah , ga urusan kok " ! timpalku.
meski terasa berbanding terbalik dengan apa yang ada dihatiku. " tapi lo kok ga cembuku kan fen ? ! balas ema lagi, samil mnggodaku.
" Ah... ngapain cembuku, sory yee" ! sahutku dengan cepat, sambil berlalu dihadapan ema yang masih senyum cengengesan saraya mengikutiku di belakang" ...
Mungkin ini, Saat ku benamkan kepala ku ke bantal empuk di sebelah ema y6ang sedang telponan dengan orang tuanya.
" Bayangan joy dan siska kembali bermain dibenakku. ku coba menguatkan hati, melupakan semua itu, agar bisa menganggapnya tidak apa- apa lagi".
hati ini harus bisa yakin, bisa meenerima kenyataan kalau semuanya sudah berbeda.
joy bukan siapa-siapaku lagi, dan aku tak punya hak untuk cemburu dan memikirkannya lagi.
" Ku menghela Nafas panjang dan berkata" ya sudah... lupakan " !!!
ku tersenyum saat ema memandangiku bingung, setelah ia selesai menutup telponnya".
" SUDAH, gue ngantuk" , Sambungku lagi, sebari memeluk bantal guling yang tergeletak bantal guling yang tergeletak disampingku"....
bye Erni S