ALCo Publikasikan Kinerja Fiskal Ekonomi Kalsel

Kanwil DJP Kalselteng bersama Kemenkeu I Kalsel gelar kegiatan ALCo (Foto: Humas DJP Kalselteng)

Banjarmasin, bbs-news.id - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kalimantan Selatan dan Tengah (Kanwil DJP Kalselteng) bersama Kementerian Keuangan Satu Kalsel kembali melakukan publikasi kinerja Anggaran, Pendapatan, dan Belanja Negara (APBN).

Publikasi kinerja digelar dalam kegiatan Assets Liabilities Committee (ALCo) yang dilaksanakan di Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kalimantan Bagian Selatan, Selasa (21/1).

Publikasi ALCo diselenggarakan setiap bulan dan bertujuan untuk memublikasikan kinerja fiskal dan ekonomi pembangunan di Kalimantan Selatan.

Dalam laporannya, Perekonomian Regional Kalsel: Ekonomi Kalimantan Selatan 2024 Tumbuh Stabil, Mewujudkan Pertumbuhan Berkelanjutan

Sampai dengan bulan Desember 2024, kondisi perekonomian Kalimantan Selatan melanjutkan tren positif meskipun menghadapi berbagai tantangan global dan domestik.

Pertumbuhan ekonomi provinsi didorong oleh sektor pertambangan, khususnya batubara, yang menjadi komoditas utama dengan porsi 27,32%.

Berdasarkan pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih mendominasi PDRB Kalsel sebesar 42,33%. 

Pertumbuhan ini mencerminkan peningkatan aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat yang tetap terjaga. 

Namun, tekanan ekonomi global seperti fluktuasi harga komoditas dan ketidakpastian geopolitik masih menjadi tantangan yang harus dihadapi.

Secara umum, terdapat beberapa indikator yang menunjukkan keadaan perekonomian Kalimantan Selatan yang masih positif.


Keadaan tersebut antara lain:

1, Tingkat inflasi Desember 2024 masih terkendali dan tercatat mengalami inflasi sebesar 1,95% (yoy), lebih tinggi dari Nasional (1,57%). 

Dari lima daerah di Kalsel yang menjadi sampel pengukuran, tingkat inflasi tertinggi pada Kab. Tanah Laut sebesar 2,90% (yoy), sedangkan yang terendah pada Kab. Kotabaru sebesar 0,26% (yoy). 

Sedangkan penyumbang inflasi di Kalsel antara lain emas perhiasan, ikan gabus, tarif parkir, dan minyak goreng.

2, Pada Desember 2024, neraca perdagangan di Kalimantan Selatan masih surplus sebesar US$1.055,27 juta.

Kondisi ini mengalami penurunan -15,56% dibandingkan bulan sebelumnya. 

Sepanjang tahun 2024 ini, tren surplus neraca perdagangan terus berlanjut, tetapi masih lebih rendah dibandingkan tahun 2023. 

Penyebab penurunan tersebut karena berkurangnya permintaan dari luar negeri atas komoditas ekspor utama Kalsel yaitu batu bara dan produk kelapa sawit.

Selain itu, penurunan dari sisi impor diakibatkan oleh adanya peningkatan importasi bahan bakar kendaraan bermotor dan kapal kargo.

KINERJA APBN

Kinerja APBN dari sisi pendapatan sampai dengan Desember 2024 telah terealisasi sebesar Rp24,40 triliun atau 104,68% dari target. 

Jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2023, kinerja pendapatan APBN sedikit mengalami pertumbuhan sebesar 1,06% yang berasal dari penerimaan pajak dan bea cukai.

Penerimaan perpajakan mencapai Rp21,43 triliun atau sebesar 100,64% dari target, sedangkan penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp0,59 triliun atau sebesar 105,09% dari target. 

Selain itu, untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp2,38 triliun atau sebesar 124,44% dari target. 

Kinerja PNBP mengalami kontraksi sebesar -11,87% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Realisasi belanja negara sebesar Rp41,24 triliun atau 98,83% dari pagu Rp 41,73 triliun. Capaian ini meningkat 2,16% dibandingkan tahun lalu. 

Realisasi Belanja untuk Bulan Desember terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar Rp9,70 triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp31,54 triliun.

Kegiatan dihadiri oleh Pimpinan UE I Kemenkeu Satu Kalsel, instansi vertikal, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, local expert Kalimantan Selatan, perwakilan perbankan, dan media/pers di wilayah Kota Banjarmasin.


Rilis : Humas DJP Kalselteng 
Editor: Andra