Kepala Kanwil DJP Kalselteng Syamsinar saat memberikan paparan di acara Media Gathering (Foto:EDH)
Banjarmasin, bbs-news.id - Bisnis Batubara dan CPO (Crude Palm Oil) adalah penyumbang terbesar terkait dengan ekonomi di Kalimantan Selatan dan Tengah.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah DJP Kalselteng Syamsinar saat memberikan sambutan pada acara Media Gathering bersama awak media, Rabu (8/1).
"Imbas dengan adanya penurunan harga kedua komuditas tersebut sama besar juga terhadap penerimaan pajak di Kanwil DJP Kalselteng," ucap Syamsinar.
Kepala Kanwil Syamsinar dan beberapa pejabat DJP Kalselteng serta awak media saat mengikuti acara Media Gathering bersama Kanwil DJP Kalselteng (Foto:EDH)
Menurutnya, hal itu merupakan tantangan yang sangat besar, meskipun di akhir-akhir tahun Kanwil DJP Kalselteng bisa menyelesaikan target.
Pada Januari 2024 dibandingkan dengan Januari 2023 imbas penurunan harga Batubara dan CPO penerimaan pajak terjun bebas hingga 40.65%.
"Kemudian teman-teman di kantor terkait dengan pajak bumi dan bangunan. Mereka melihat lagi kewajiban yang dipenuhi oleh para pelaku tambang," ungkapnya.
Ternyata lanjut Syamsinar, memang benar menemukan hampir seluruh pelaku tambang belum memenuhi kewajiban perpajakan khususnya PBB.
"Alhamdulillah di bulan November para pelaku usaha tambang, selesai kami periksa akhirnya mau membayar dan menyetujui hasil pemeriksaan," ujarnya.
Hingga akhir Desember 2024 penerimaan pajak Kanwil DJP Kalselteng mencapai 100,6 %. "Sekali lagi Alhamdulillah 10 kantor DJP Kalselteng semuanya bisa mengamankan target yang diamanahkan di atas 100%," tandasnya.
Acara Media Gathering ini digelar, selain ajang silaturahmi antara Kanwil DJP Kalselteng dengan media, juga sebagai informasi kegiatan dan upaya-upaya yang dilakukan oleh Kanwil DJP dalam mengamankan penerimaan pajak di Kalimantan Selatan dan Tengah.
Eddy/Andra