Selain ibadah, perayaan Natal diwarnai dengan berbagai kegiatan sosial dan budaya yang melibatkan semua lapisan masyarakat. Pemberian bantuan kepada masyarakat kurang mampu, pembagian sembako dan kegiatan seni budaya, seperti tarian dan musik daerah juga menjadi bagian dari rangkaian acara Natal tahun ini.
Masyarakat yang datang dari beragam latar belakang dan suku bangsa berkumpul dengan penuh kebahagiaan dengan memperingati kelahiran Yesus Kristus. Ibadah tersebut, tidak hanya dihadiri oleh umat Kristiani tetapi juga oleh masyarakat dari berbagai agama yang saling mendukung dan ikut merayakan.
Tetua Adat Kerukunan Keluarga Maluku, Raja mengatakan, perayaan Natal 2024 menjadi wujud nyata bahwa Maluku yang dikenal sebagai daerah dengan keberagaman budaya yang tetap menjaga kerukunan dan kedamaian antar sesama.
"Semoga semangat Natal ini membawa berkat bagi seluruh warga Maluku dalam memperkuat ikatan sosial kita dan menjadikan Maluku sebagai contoh dalam menjaga perdamaian dan persatuan," katanya.
Ia menambahkan, bahwa Natal bukan hanya sebuah perayaan agama tetapi juga momentum untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama warga Maluku.
"Jadi Natal ini saat yang tepat untuk saling berbagi kasih, memaafkan dan merayakan keberagaman yang ada di tanah Banua kita. Semoga dengan perayaan ini, kita semakin dekat dan saling memahami satu sama lain," tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Kalsel Muhidin yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Adi Santoso berharap, dalam perayaan Natal ini hubungan antar sesama warga Maluku dapat semakin harmonis dan penuh rasa kasih serta membangun Maluku yang lebih maju, damai dan sejahtera di masa depan.
"Kami apresiasi terhadap kerukunan dan keharmonisan yang terjalin di Maluku dan mudah-mudahan bisa mengikuti teladan yang telah dicontohkan di sini," tuturnya.