BBS-NEWS-ID, BANJARMASIN : Sebagai Kepala Bidang Pendidikan Madrasyah, Hj.Halimatussa’diyah, M.Pd., menyatakan, memajukan pendidikan yang berlangsung di madrasyah bisa mencapai harapan. Ada 5 kasi menangani sebagai tim dalam tugas dan fungsinya dan ditamabah ada juga kasi pendidikan madrasyah di semua kabupaten dan kota.
“Persiapan tatap muka dalam rangka pandemic covid 19 dan sudah menyikapi secara positif yang menjadi kegiatan dan permasalahan. Melihat di lapangan dari laporan para kasi , para kepala madrasyah dan para pengelola madrasyah, rata-rata sesuai dengan aturan yang berlaku. Semuanya tidak ada yang melakukan pembelajaran tatap muka,” kata Halimatussa’diyah.
Tahun ajaran baru secara keseluruhan sudah bisa dilaksanakan saecara tatap muka, tapi itu semua persiapan dan tergantung dari hasil kesepakatan bersama antara Kementrian Agama, Dinas Pendidikan dan Tim Gugus Covid terhadap kegiatan pendidikan selanjutnya.
Vaksinasi sudah direspon dengan baik oleh para guru dan sebagian besar sudah terlaksana vaksinasi tersebut, tapi sebagian kecil belum terfasilitasi dan ada terindikasi tidak dapat melaksanakan vaksinasi karena kondisi tertentu.
“Oleh karena itulah tugas bersama kita di era new normal ini tidak seperti kondisi normal. Artinya dalam memajukan kurikulum pendidikan kita itu tidak bias kita dilaksanakan kurikulum normal tapi ini istilah kurikulum darurat yang dilaksanakan oleh satuan kerja,” Halimatussa’diyah menambahkan.
Katanya, kurikulum tersebut adalah kurikulum mensikapi pandemik covid 19. Di dalamnya tidak melaksanakan kurikulum secara penuh dengan artian membentuk karakter untuk life skill (Keterampilan Hidup) mereka dari konten pembelajaran yang disajikan, karena masih dalam pembelajaran daring. Walaupun pihak orangtua menginginkan para putra putrinya sudah bias bergabung di madrasyah karena sudah satu tahun 3 bulan lebih ada imbas secara pencapaian kompetensi.
Dikatakan, rata-rata di madrasyah sudah siap melaksanakan tatap muka, tetapi didalam bekerja sesuai SKB 4 Mentri (Kemenag, Kemendikbud, Kemendagri dan Kemenkes) harus satu kesatuan dalam rangka melaksanakan PTM Bersama, baik di Kementrian Pendidikan maupun Kementrian Agama.
Menurutnya, adanya penegasan Penjabat Gubernur Kalsel Dr. Syafrizal Z.A., bahwa guru yang belum divaksin tidak boleh mengajar dalam kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menurut Halimatussa’diyah, mereka tetap memperhatikan tersebut.(AN/Juns)