BBS-NEWS.ID, BANJARMASIN - Awal pandemi COVID-19, keuntungan pendapatan berjualan sepeda ternyata sempat mengalami kenaikan hingga dua kali lipat. Bahkan, sejumlah produsen serta pedagang mengaku kewalahan dengan banyaknya pesanan yang begitu membludak.
Keterangan : Ilham saat menawarkan harga sepeda kepda pembeli. |
"Saat awal-awal COVID-19, sepeda yang terjual di toko kami ini naik hampir dua kalilipat. Yang biasanya 5 buah, menjadi 10 buah terhitung mulai Maret - Desember 2020 lalu," ungkap Ilham, salah satu pemilik toko sepeda di kawasan Pasar Martapura, Kabupaten Banjar, Rabu (23/6) siang.
Diketahui, penjualan sepeda diprakirakan menurut Ilham sempat melebihi stok permintaan. "Lonjakannya melebihi hampir 100 persen. Bahkan, produsen pabrik sempat menaikan harganya tetapi minat masyarakat pada waktu itu cukup tinggi hingga membuat kami kewalahan," ucapnya.
Dia menuturkan, tingginya permintaan masyarakat terhadap industri sepeda beberapa waktu lalu ternyata membuat sejumlah merk yang dijual juga sempat mengalami kenaikan harga.
"Sempat harga dari pabrik sepeda itu mengalami kenaikan karena tingginya permintaan, dan kami harus menjual perbuahnya sekitar Rp3 juta - Rp4 juta itu khusus sepeda lipat dan jenis sepeda gunung. Tetapi, sekarang sudah mulai normal dari kisaran Rp2,5 juta - Rp2 juta atau turun hampir 50 persen," pungkasnya. (AN)