Sesuai permintaan Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar, BPSDMD menyatakan siap dan mengizinkan bahwa asrama kampus II Ambulung Banjarbaru bisa dimanfaatkan sebagai tempat karantina bantu dalam penanganan COVID-19.
Kepala BPSDMD Kalsel Muhammad Nisfuani mengatakan pihaknya telah membuat surat balasan kepada Sekdaprov Kalsel mengenai persetujuan tempat karantina bagi calon penyintas COVID-19.
Ia menilai tidak ada permasalahan, mengingat langkah ini sebagai bentuk dukungan untuk menanggulangi penularan COVID-19.
"Dalam memaksimalkan itu, kami dari Senin hingga kini masih melaksanakan kerja bakti membersihkan sarana prasarana dan fasilitas di kampus II BPSDMD Ambulung supaya nanti bisa dirasakan maksimal oleh calon penyintas," ungkapnya.
Terlebih, dirinya menyebutkan selain memiliki kamar yang sesuai standart untuk melakukan isolasi. Ambulung Banjarbaru dilengkapi dengan ruang khuusu berjemur.
"Ini betul-betul kami persiapkan. Tentu, kami tidak ingin mengecewakan BPBD dan Dinkes Kalsel sebagai tim gugus tugas COVID-19, sehingga rasa nyaman pun ada," paparnya.
Meski wewenang kelengkapan protokol kesehatan adalah BPBD dan Dinkes Kalsel, Nisfuani mengungkapkan kampus II Ambulung Banjarbaru telah dilengkapi dengan fasilitas saran mencuci tangan.
"Sudah sediakan disana kalaupun itu kurang nanti coba kami tambah. Sisanya, secara teknis nanti diserahkan kepada tim Satgas COVID-19," ucapnya.
Dia menegaskan asrama kampus II BPSDMD Kalsel di jalan Ambulung Banjarbaru setidaknya dapat menampung sebanyak 180 orang dengan total 80 kamar.
"Maksimalnya kan ada 80 kamar, satu kamar diisi 2 orang. Artinya, keseluruhan bisa ditempati sebanyak 180 orang. Tentu, kami sangat mempersiapkan sematang mungkin agar dapat memberikan kenyaman untuk pemulihan mereka juga kan," pungkasnya. (AD/RDM/AN)