BBS-NEWS, ID - BANJARMASIN - Kondisi bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Adha, pantauan Dinas Perdagangan Kalsel, kata Kepala Dinas Drs. H. Birhasani, M.Si., stabil dan cukup banyak dan masyarakat tidak perlu khawatir dalam menghadapi Idul Adha kedepan. Bahkan menurutnya, tidak ada pengaruhnya dari PPKM darurat yang dilaksanakan di Jakarta, Jawa dan Bali, tidak berdampak negative pada Kalsel dan bahkan kalimantan pada umumnya.
“Bongkar muat di pelabuhan Trisakti, terutama barang yang didistribusikan dari luar daerah ke Kalsel, justru kondisnya sekarang mengalami kenaikan dari jumlah barang yang melakukan bongkar di Kalsel,” ungkap Birhasani.
Hal itu berarti katanya, distribusi barang dari luar Kalimantan Selatan masuk ke Kalsel mengalami peningkatan, termasuk bahan pokok. Sehingga ketersedian bahan pokok di kalsel sangat aman sekian hari kedepan, bahkan setelah Idul Adha.
Perkembangan harga berdasarkan pantauan mereka rabu (14/7) harga juga sangat normal dan stabil dan bahkan ayam potong yang sepekan lalu sempat mengalami lonjakan 38 sampai 40 ribu perkilogram, sekarang harganya 36 sampai 37 ribu perkilogram. Telur ayam mengalami penurunan harga, yang tadinya 25 sampai 26 ribu perkoilogram, sekarang 23 sampai 24 ribu rupiah perkilogram. Begitu juga ikan-ikan local seperti gabusm papuyu, juga mengalami penurunan harga. Ikan laut juga mengalami penurunan harga.
Namun demikian, ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harganya.
“Kenaikan terutama pada jenis cabe rawit local atau istilahnya Cabe Rawit Banjar yang kecil-kecil. Juga cabe rawit hijau mengalami kenaikan sekitar 5 sampai 8 ribu dibandingkan minggu lalu. Kenaikan yang dipengaruhi oleh musim, yang mana Kalsel sedang musim hujan dengan curah hujannya sangat tinggi dan sangat mengganggu pada produktivitas tanaman cabe,” ungkap Birhasani.
Tapi katanya, masih ada pilihan lain bagi masyarakat Kalsel, cabe jenis lain seperti cabe tiung, cabe taji, harganya sangat murah 50 sampai 60 ribu perkilogram. Sehingga diharapkan jangan paksakan diri untuk membeli cabe rawit kecil cabe rawit Banjar. Namun cari alternative cabe yang masih murah.
Demikian juga jeruk kata orang Banjar Limau Kuit mengalami kelangkaan yang mengalami beberapa musim, murah saat panen dan habis panen barang menjadi langka dan harganya sedikit mahal, tapi ada pilihan lain seperti jeruk nipis, maupun jeruk sambal. Sehingga dihimbau, berbelanjalah sesuai kemampuan untuk memilih barang yang lebih murah.
Ditegaskan, pada prinsipnya harga-harga masih murah dan stabil. Tidak ada lonjakan. Baik di Banjarmasin maupun di berbagai Kota dan Kabupaten di kalsel berdasarkan pantauan dan laporan dari Kabupaten dan Kota masih stabil dan aman untuk menghadapi Hari Raya Idul Adha beberapa hari kedepan.(AN/Juns)