MOMENTUM HIJRIYAH DAN MOMENTUM KEMERDEKAAN RI CIPTAKAN GENERASI MUDA BERKUALITAS

BBS-NEWS. ID - BANJARMASIN  -  Menimba ilmu bukan hanya kewajiban atau kebiasaan manusia, tetapi menuntut ilmu adalah ibadah yang tiada berkesudahan, hingga akhirnya nyawa terpisah dari badan.

Advokat Perempuan Zulfina Susanti, SH., MH., yang akrab disapa Fina, kepada RRI, selasa (10/8) mengatakan, memang tidak bisa kita pungkiri, dalam menuntut ilmu ada saja tantangan yang kita hadapi, terlebih di saat sekarang masa pandemic covid 19. Katanya, di masa sekarang generasi muda sudah lebih maju dengan banyaknya kebudayaan serta teknologi yang terus berkembang. Ini, ungkap Fina, memudahkan mereka dalam menuntut ilmu serta mendorong para genereasi muda sekarang dalam mempelajari ilmu-ilmu baru.

“Saya melihat sekarang minat para generasi muda dengan dilihat dari banyaknya generasi muda sekarang yang aktif dan kreatif. Untuk itu dalam membangun generasi muda muslim terbaik yaitu bekerja keras dalam pengembangan sumber daya manusianya, sehingga menciptakan generasi muda yang berpengetahuan luas dengan iman yang kuat serta bermoral. Dengan itulah cikal bakal generasi muda Islam yang berakhlak dan berkualitas tercipta,” kata Fina.

Generasi muda hakekatnya adalah beralihnya masa kanak-kanak menuju masa remaja. Generasi muda menurutnya, mempunyai hasrat-hasrat yang sangat kuat dan mereka cenderung untuk memenuhi hasrat-hasrat itu semuanya tanpa membeda-bedakannya.

“Faktor-faktor seperti mengalami krisis identitas seperti tidak mampu menyesuaikan diri, pengawasan orangtua yang tidak memadai, komunitas dan lingkungan, terkadang itu yang menyebabkan mereka terjerumus dalam pergaulan yang salah. Selain itu, terkadang faktor ekonomi bisa juga, termasuk dalam faktor yang menyebabkan generasi muda dalam pergaulan yang salah,” Fina menambahkan.

Fina menegaskan, upaya masyarakat dan kita semua untuk membebaskan generasi muda dari pergaulan yang salah, memerlukan peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat, terutama para Orangtua, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama, Kelompok Remaja dan Kelompok Masyarakat lainnya.

“Partisipasi dan kolaborasi oleh segenap lapisan masyarakat adalah strategi untuk merespon secara multi disiplin pada permasalahan tersebut yang sangat komplek,” kataFina.

Menurutnya, sebenarnya generasi muda bisa menghindari pergaulan bebas dengan mengisi waktu luang dengan kegiatan positif, misalkan mengembangkan bakat atau berolahraga. Selain itu, memilih lingkungan pertemanan yang baik. Menjalin serta menjaga hubungan yang harmonis dengan orangtua. Kemudian, menambah wawasan dan pengetahuan, khususnya pengetahuan tentang dampak pergaulan bebas.(AN/Juns)