Aktivitas STIE Dan Berbagai Keinginan Kampus

BBS-NEWS. ID - BANJARMASIN -  Berbagai aktifitas Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel, Sahbirin-Muhidin,  yang sudah langsung bekerja turun lapangan dan melakukan berbagai dialog dengan berbagai pihak, juga menjadi perhatian kalangan kampus.

Ketua STIE Indonesia Banjarmasin Dr. Yanuar Bachtiar, SE., M.Si,  kepada RRI mengatakan, pada gilirannya nanti mudah-mudahan perguruan tinggi dapat kesempatan yang sama, sehingga nanti bisa lebih didiskusikan tentang keadaan perguruan tinggi, baik itu negeri maupun swasta, khususnya selama pandemi covid 19. Ini yang paling penting untuk didiskusikan. 

"Banyak hal yang dirasakan menyulitkan bagi pelaku pendidikan tinggi,  khususnya di perguruan tinggi swasta, bagaimana sulitnya Mahasiswa dalam hal memenuhi kewajibannya, khususnya SPP," kata Yanuar.

Hal ini juga dirasakan oleh pihaknya.

"Karena bagaimanapun banyak dari Mahasiswa kita yang terdampak dengan covid ini. Nah ini yang mungkin nanti mudah-mudahan kita bisa berkomunikasi dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel yang baru," Yanuar menambahkan.

Di Kampusnya, kata Yanuar, juga ada program bina desa yang sudah berjalan beberapa tahun dan kedepannya bisa bekerjasama dengan SMK dan SMA untuk memajukan desa-desa. 

"Sehingga nanti sinergitas antara Perguruan Tinggi dengan SMK dan SMA yang memang punya kepentingan yang sama untuk itu, bisa dijalin, sehingga outputnya akan jauh lebih baik, lebih bermanfaat dan lebih mengena untuk masyarakat," kata Yanuar.

Ditanya, apakah dari SMA SMK yang datang ke STIE Indonesia Banjarmasin ataukah sebaliknya, itu kata Yanuar, akan mereka polakan nantinya.

"Nanti kita polakan. Kita 1x24 jam istilahnya membuka diri untuk itu. Sehingga nanti bisa kita komunikasikan untuk SMK SMA yang memang punya program studi program pembinaan desa khususnya, karena (program itu) di STIEI sudah berjalan beberapa tahun, sehingga ini bisa disinergikan," ungkap Yanuar.

Saat disinggung mengenai beberapa hari terakhir sering di beberapa kawasan di Banjarmasin lampu penerangan jalan mati, terkait perkuliahan, menurut Yanuar, 

kalau untuk kepentingan perkuliahan pada saat ini tidak terlalu berdampak, karena kebanyakan (perkuliahan) dilakukan secara online, sehingga pemadaman ini menurut Yanuar, sedikit cukup realistis. 

"Tetapi pada dasarnya mungkin imbauan saja, saran pada pihak PLN untuk lebih memperhatikan penjadwalannya saja. Alangkah eloknya misalnya malam itu tetap hidup. Mungkin siang atau paginya bisa dimatikan. Tapi kalau alasannya untuk PPKM, ini saya tidak bisa memberikan komentar, karena ini yang lebih tahu pihak PLN tentang itu," kata Yanuar.

Untuk STIEI sendiri, katanya tidak ada kegiatan malam. Pihaknya memang patuh untuk kegiatan pembatasan dengan maksimum ditoleransi kegiatan kampus hingga pukul 18.00 wita. Setelah itu kampus harus dikosongkan.

"Jadi hampir selama PPKM ini kegiatan kemahasiswaan itu berjalannya dari pagi sampai sore. Jadi tidak ada sebenarnya (kegiatan malam hari)," Yanuar menambahkan.

Pihak PLN dengan adanya pemadam itu, juga tidak ada pemberitahuan secara resmi ke kampusnya, dan memang untuk kegiatan malam hari hampir tidak ada.

Sementara itu, beberapa hari ini, jajaran kampus STIE Indonesia melakukan berbagai pembenahan, kata Yanuar, itu sebagai

bentuk persiapan pihaknya menyambut adanya visitasi dari pihak Kemendikbudristek untuk peningkatan status kampusnya. Jadi harus berbenah. Selain itu, karena direncanakan akan ada Wakil Rektor III yang nanti akan membidangi bidang kerjasama dan inovasi. Sehingga dipersiapkan ruangannya dan segala fasilitasnya. Dan beberapa ruangan juga harus dipindahkan.

"Tapi Alhamdulillah di STIEI cukup banyak ruangan, sehingga tidak menggangu hal itu," ungkap Yanuar.

Di lantai dua juga dipersiapkan ruang Bagian Administrasi Akademik. Itu khusus, katanya. Juga hal ini sesuai saran Yayasan untuk bisa dikondisikan ke lantai dua, agar jika terjadi banjir dan sebagainya, semua data bisa terselamatkan.

Menyangkut rencana visitasi, itu kata Yanuar,  menunggu pihak Kemendikbudristek, yang memungkinkannya dari pihak Direktorat Kelembagaan di Pendidikan Tinggi. 

"Pihaknya menunggu kabar baik itu dan tahun 2022 sudah jadi Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia. Menunggu SK Penetapan sebagai Institut," pungkasnya.(AN/Juns)