Bbs-news.id, Banjarmasin - Sebagaimana visi misi Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin dalam memberikan pelayanan umum yang bisa diakses seluruh warga Kota Banjarmasin.
Kini Pemko Banjarmasin telah menghadirkan Rumah Sakit ramah disabilitas khususnya netra (Radista) di RSUD Sultan Suriansyah, Banjarmasin dan baru saja diresmikan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, Sabtu (25/9/2021).
"Ini adalah inovasi pelayanan untuk warga Kota Banjarmasin. Tidak peduli siapapun dia, dia punya hak untuk mendapatkan perawatan dan pelayanan kesehatan. Artinya kota Banjarmasin milik semua dan tidak boleh satu pun yang tertinggal," ucap Ibnu Sina usai meresmikan rumah sakit Radista.
Ibnu Sina berharap hadirnya rumah sakit Radista ini tidak hanya sekedar komitmen saja. Tetapi benar-benar diwujudkan RSUD Sultan Suriansyah dalam memberikan pelayanan lebih baik lagi ke depan.
"Saya akan pantauan ini. Jangan hanya sekedar komitmen begitu saja," ujarnya.
Tak hanya itu, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pun harus sejalan dengan visi misi Barasih Wan Nyaman (Baiman) dan Lebih Bermartabat.
"Bermartabat diantaranya bermartabatkan pasien yakni memanusiakan pasien dan memberikan pelayanan terbaik kepada pasien-pasien kita. Kemudian nyaman adalah nyaman untuk berobat dan nyaman berurusan sehingga ini menjadi komitmen bersama," tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, Machli Riyadi menambahkan bahwa inovasi rumah sakit Radista ini merupakan gagasan dari Staff RSUD Sultan Suriansyah dalam memberikan pelayanan kesehatan yang mengusung Hak Asasi Manusia (HAM).
Kadinkes Kota Banjarmasin, Machli Riyadi
"Dimana dalam Undang-undang Dasar 45 telah memberikan jaminan bahwa setiap orang berhak untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu. Tentunya tidak hanya sekedar bermutu saja tapi juga mengusung bermartabatnya. Sesuai dengan visi misi pak Wali Kota," ungkapnya.
"Sehingga ada sebuah jaminan RSUD Sultan Suriansyah bahwa mereka penyandang disabilitas, khususnya netra bisa berobat dengan nyaman," imbuhnya.
Selain itu, Machli membeberkan bahwa pihaknya juga telah menyediakan buku petunjuk huruf braille. Guna memudahkan penyandang disabilitas khususnya netra untuk berobat di rumah sakit Radista.
"Kita juga menyiapkan buku petunjuk dalam bentuk braille dan uji lab juga. Sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat yang berada di kelompok khusus disini sudah kita penuhi. Tentu inilah yang menjadi kebanggaan kita di Kota Banjarmasin punya rumah sakit yang berpihak pada kelompok-kelompok berkebutuhan khusus," akhirnya.
Sementara itu, Slamet (40), Ketua Perkumpulan Penyandang Cacat Indonesia (PPDI) Kota Banjarmasin, mengaku senang telah hadirnya rumah sakit Radista ini. Tentunya hal tersebut dapat membantu memudahkan penyandang disabilitas seperti dirinya untuk berobat.
"Rasa senang karena ini memudahkan kami untuk berobat, menuju poli dan tempat dokter yang kami kehendaki," katanya.
Selain itu, ia juga berharap ke depannya rumah sakit Radista menyediakan tulisan braille yang menunjukkan lokasi yang didatangi pada setiap klinik pelayanan.
"Mungkin ke depannya perlu ada pembenahan, karena di setiap tempat pelayannya harus ada tulisan braille bahwa kalau ini poli klinik apa. Untuk mempermudahkan dan tahu yang didatangi ini poliklinik apa," harapnya (AN/bbs-news)