Bbs-news.id, Banjarmasin - Pentingnya bekal yang akan dihadapi dimasa mendatang pengurus Panti Asuhan Hikmah zamzam kembali adakan kajian rutin keagamaan buat anak asuh dengan menghadirkan Ustadz H Zulfakar Ali,Lc.MA, ahad (26/9/21).
Imam Muttaqin selaku Sekretaris Panti Asuhan Hikmah Zam-zam menginformasikan, dihadapan seluruh anak asuh, Ustadz Zulfakar mengangkat tema Ujian Di Balik Perintah dan Kehendak Allah.
Dikatakan Ustadz, setiap peristiwa yang dihadapi menyimpan ujian. Orang beriman selalu berusaha menyingkap tabir ujian untuk dijadikan sebagai jalan semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Dibalik pahit ada ujian sabar, di balik manis terdapat syukur. Tanpa pahit tidak pernah diketahui bagaimana bersabar, dan tanpa manis tidak teruji sifat syukur. Kata ust zulfakar.
Demikian pula di setiap perintah dan ketaatan kepada Allah swt. Selalu ada bagian penting yang menjadi tolak ukur dan penilaian kurang atau sempurnanya pelaksanaan dari sebuah perintah. Karena itu ulama membagi ibadah kepada ;
1. Ibadah yang lebih banyak menitik beratkan pada fisik tanpa mengeluarkan harta seperti puasa.
2. Ibadah harta, seperti zakat, sedekat, wakaf dan sebagainya.
3. Ibadah fisik dan harta, seperti Ibadah haji dan berjihad di jalan Allah.
4. Ibadah yang terpusat pada hati dan pikiran, seperti; shalat dan dzikir kepada Allah.
Masih menurut Ust zulfakar Setiap ibadah akan bernilai sempurna disisi Allah jika titik ujian masing-masing ibadah menjadi perhatian utama. Sebaliknya nilainya menjadi kurang, bahkan tidak bernilai jika titik yang menjadi ujian di abaikan.
Ustadz pun mencontohkan, dalam hal kita Shalat adalah perintah/ibadah yang ujiannya terletak pada hati dan pikiran. Untuk mendirikan shalat tidak dituntut menguras tenaga atau harta. Karena itu shalat yang dikerjakan dengan dengan hati yang lupa (tidak khusu’) nilainya sangat kurang di sisi Allah.
Imam Al Ghazali mengambarkan dengan sangat sederhana, cara membangun kekhusuan di dalam shalat. Menurut beliau khusu’ di dalam shalat dapat dilakukan dengan membangun enam perkara, yaitu :
1. Menghadirkan hati dan pikiran. Maksudnya memusatkan pikiran pada apa yang sedang dilakukan.
2. berusaha memahami hakikat bacaan maupun gerakan shalat.
3. Merasakan keagungan Allah.
4. Merasa takut kepada Allah
5. Membangun rasa harap penuh kepada Allah
6. Menyisipkan rasa malu kepada Allah yang mengetahui segala dosa dan kesalahan.
Imam Muttaqin dalam kesempatan ini mengatakan, bersyukur kepada Allah atas terselenggara nya kegiatan keagamaan ini dan juga mengucapkan ucapan terima kasih kepada para donatur atas bantuan yang diberikan semoga kegiatan bisa terus terlaksana harapnya.(AN/Juns)