Provincial Project Implementation Unit (PPIU) provinsi Kalimantan Selatan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan menggelar Kerjasama Provinsi (Provincial Multi-Stakeholder Partnership) , selama dua hari, Jumat-Sabtu , 12 & 13 Nopember 2021, di Hotel Mercure Banjarmasin (12/11/2021).
Budi Santoso sendiri mengharapkan kerja sama dan kerja keras seluruh pihak terkait, baik pusat maupun daerah. Pihaknya pun meminta masukkan dan evaluasi atas pelaksanaan program YESS ini selama setahun terakhir ini. Karena ini akan menjadi acuan mereka untuk program perencanaan tindak lanjut untuk tahun-tahun berikutnya.
“Karena itu melalui pertemuan ini kami sangat berterima kasih sekali mendapat masukkan-masukan yang cukup berarti .Kita memaparkan apa yang telah dilakukan dan kami minta juga masukan-masukan apa yang diperlukan untuk tahun depan. Pertemuan ini evaluasi juga, makanya nanti masukan-masukan akan menjadi bahan kami ke depannya,”kata Budi Santoso.Melalui pertemuan ini menurut Budi Santoso yang juga Kepala Sekolah SMK-PP Negeri Banjarbaru, akan terwujud sinergi dalam menyukseskan program YESS.Tak hanya dengan pertemuan bersama para pemangku kepentingan termasuk kalangan akademisi, akan muncul pemikiran brilian dan kreatif untuk menuju program tahun 2022.
Wakil Dekan Bidang Umun & Keuangan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof.DR.Ir.H.Ismed Setya Budi, mengapresiasi sekali program YESS yang diisiniasi Kementerian Pertanian RI dengan menggandeng International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Service (YESS) dinilai salah satu strategi menjawab persoalan-persoalan yang kerap membekap sektor pertanian. Program yang digagas Kementerian Pertanian Republik Indonesia dinilai luar biasa untuk mencetak generasi baru petani yang mumpuni dan berkualitas.
“Kami perguruan tinggi di Kalsel sangat mendukung sekali dengan Program YESS ini. Dan jika memang berkesempatan bisa menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi seperti halnya ULM.Karena program ini sangat luar biasa,” ujar Prof.DR.Ir.H.Ismed Setya Budi di sela-sela Kegiatan Kerjasama Provinsi (Provincial Multi-Stakeholder Partnership) akhir pekan tadi, di Hotel Mercure Banjarmasin (12/11/2021).
Program YESS sendiri menurut pria yang juga Dewan Pertimbangan HKTI Kalsel, sangat seiring dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digaungkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dan ini memberikan peluang bagi mahasiswa maupun lulusan perguruan tinggi bisa berperan di kampung halamannya.
“Menurut hemat kami, YESS ini sejatinya menjawab tantangan petani yang dihadapi selama ini, kemiskinan, petani yang pendidikan rendah , semua bisa dijawab dengan program YESS ini.Jadi kami berharap ada keterkaitan dengan perguruan tinggi yang lebih besar lagi.Tidak hanya menyeleksi proposal saja, namun kita bisa juga mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan,” beber Ismed Setya Budi.Ismed sendiri optimis melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini bisa disinergikan dengan program YESS.Karena selain selain pendidikan sesuai tri dharma perguruan tinggi, kampus juga ada penelitian dan pengabdian.
“Apa yang disampaikan kawan-kawan di dalam diskusi tadi belum seratus persen menyentuh pertanian secara komprensif.Kalau pertanian belum menjadi sektor penentu, padahal di masa pandemi sektor ini paling unggul dan mampu memberikan kontribusi bagi perekonomi nasional.Era digital sekarang ini akan jadi luar biasa kalau petani milineal membawa perubahan mendasar membantu sistem pertanian yang masih konvensional,” ucap Ismed..(Agus Diannor)