Kepala SMKN 3 Banjarmasin Mohammad Ali Muksin, SPd MM (foto.ist)
Bbs-news.id, Banjarmasin - Program Tahfidz melakukan penajaman yangmana kegiatan ini dirangkai dengan Imtihan dan momennya bersamaan dengan Ujian Sekolah, sehingga dapat diketahui dan diukur para Pelajar yang berada di kelas 11 sudah berjalan tiga semester, yang ditingkat 10 sudah dua semester berjalan dan sudah mengetahui bingkai ikhtiar one semester one juz.
Kepala SMKN 3 Banjarmasin Mohammad Ali Muksin, SPd MM mengatakan, dapat kita lihat anak-anak saat ini ada yang sudah mencapai 5 juz dan bahkan sudah melangkah ke juz 1, 2 dan 3.
Kamis sore (24/2/2022) diakui Ali, memang khusus pada Juz 30, 29, 28, 27 dan 26. Namun bagi Siswanya yang sudah melampaui itu, maka kita membuka kran. Karena kodratnya anak-anak berebda-beda. Tingkat kemampuan hafalannya berbeda-beda. Sehingga tetap diberi ruang Ujian dilanjutannya, yang dibuka untuk diawal di Juz 1, 2 dan 3, yang artinya sudah melampui ke 8 juz.
“Syukur Alhamdulillah ini adalah anak-anak pilihan yang kita banggakan bersama di SMKN 3 Banjarmasin maupun di Banua kita yang akan mewarnai Akhlaqul Karimah di Kalsel dan di Indonesia umumnya untuk SMKN yang ada Program Tahfidz ini,” ungkap Ali.
Para Siswa Peserta Program Tahfidz di SMKN 3 Banjarmasin ada dua tingkatan dengan total 51 peserta di program tersebut dan kedepannaya, menurut Ali, harus ditingkatkan, karena lebih memilih anak-anak di Banjarmasin ini bila memungkinkan dengan Program Tahfidz maupun program sejenis, yang diberikan kouta lebih banyak lagi melalui Penerimaan Peserta Didiik Baru.
Katanya, dari 51 peserta itu akan mewarnai kepada 2 ribu 4 orang Siswa SMKN 3 Banjarmasin untuk akhlak-akhlaknya dan kemudian mereka bisa tumbuh di masyarakat dan Dunia Kerja.
Pengembangannya menurut Ali, juga dilakukan kegiatan relegi seperti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) yang juga diberikan kesempatan untuk anak diluar Tahfidz dan impiannya adalah mengemas dalam bentuk Boarding School atau Sekolah yang ada asramanya. Karena kegiatan Tahfidz waktunya terbatas secara berkala di jam-jam pelajaran pada saat pra maupun pasca kegiatan belajar mengajar.
“Harus lebih banyak dari itu, sehingga nanti banyak kita rangkai kegiatan penguatan dari Spirtualitas Intelegensinya,” pungkas Ali Muksin.
Sedangkan Abdul Rahman Sidik, SPd., selaku Guru dan juga Pembina Tahfidz SMKN 3 Banjarmasin menyatakan, dengan sistim 4 kali pertemuan, yaitu Selasa, Rabu dan Kamis dari setelah Ashar sampai menjelang Magrib. Sedangakan hari Sabtu khusus dari pukul 08.00 sampai 12.00 wita.
Disebutkan hafalan menggunakan Qur’an 3 warna dan setiap pertemuan anak-anak diharuskan menghafal satu warna, sehingga satu halaman 3 warna. Sehingga dalam 3 hari satu halaman. Sedangkan untuk hari sabtu khusus Muraja'ah satu halaman atau nambah halaman baru.
“Jadi sistimnya, pertama mengambil hafalan satu warna. Kemudian nanbti, setelah selesai, lanjut dengan murajaah artinya mengulang-ulang hafalan sebelumnya dan digabung dengan hafalan baru,” ungkapnya.
Dijelaskan, yang menentukan naik tidaknya hafalan, juga dilihat dari ketepatan bacaan, dan kekuatan hafalannya. Katanya, kalau belum naik, disarankan untuk mengulang dulu. Jika sudah dapat, dilanjutkan dengn hafalan baru.
Ada rencana tasmi’ yaitu sekali duduk dengan hafalan 5 juz dengan durasi waktu 4 jam. Namun setiap juz ada waktu istirahat.(Andra/juns)