Bbs-news.id, Jakarta - WAKIL Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi PPP, H Syaifullah Tamliha mengusulkan agar di Desa Kambitin, Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan disiapkan lahan untuk dibangun bandara internasional.
“BANDARA internasional di Kambitin Tanjung ini untuk menopang keberadaan ibukota negara (IKN) Nusantara di Penajam, Kalimantan Timur. Sebab, jika berharap dengan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan Balikpapan dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, tidak representatif lagi, karena keterbatasan lahan,” kata Syaifullah Tamliha dalam rapat kerja dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (4/4/2022).
Menurut Syaifullah, posisi Kambitin sangat layak untuk dibangun bandara internasional menopang IKN Nusantara di Kaltim. Sebab, Tabalong merupakan segitiga emas atau persimpangan antara tiga provinsi; Kalsel, Kalteng dan Kaltim.
“Dalam menghadapi IKN Nusantara, tentu butuh bandara representatif dan multifungsi untuk penerbangan internasional sekaligus pangkalan udara untuk pengamanan IKN. Tidak mungkin itu hanya mengandalkan Lanud Syamsudin Noor dan Lanud Balikpapan,” papar wakil rakyat asal dapil Kalsel 1 ini.
Dengan keterbatasan lahan di dua bandara itu, Syaifullah mengatakan maka di Desa Kambitin Tanjung sangat layak ke depan untuk dibangun bandara internasional multifungsi sekaligus pangkalan udara, karena bisa didarati pesawat lebar dan pesawat tempur TNI AL.
“Posisinya yang dekat, keberadaan bandara internasional sekaligus pangkalan udara di Kambitin bisa melindungi IKN Nusantara dari serangan dari berbagai negara lain. Apalagi, Kaltim itu berbatasan langsung negara tetangga; Malaysia khususnya Serawak dan Sabah serta Brunei Darussalam. Termasuk, kekuatan Tiongkok atau China yang kini berkonsentrasi di Laut China Selatan,” papar Ketua DPP PPP Bidang OKK ini.
Menurut dia, dengan posisi Tabalong khususnya Kambitin yang dekat dengan Kalsel dan Kalteng, tentu memudahkan masyarakat untuk mengakses ke bandara internasional.
Ternyata usulan dari Syaifullah Tamliha ini direspon Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Ia memastikan dalam program strategis nasional ke depan lebih difokuskan pada bandara dan pelabuhan internasional.
Mengenai usulan pelabuhan samudera, mantan anggota Komisi I DPR RI juga mengusulkan agar Pelabuhah Swarangan, Jorong, Kabupaten Tanah Laut sebagai pelabuhan internasional karena berada di laut dalam.
“Kalsel tak bisa lagi mengandalkan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin karena harus terus merawat dan mengeruk alur Sungai Barito sebagai jalur pelayaran. Maka, pilihan terbaik adalah menjadi Pelabuhan Swarangan menjadi pelabuhan samudera internasional,” kata Syaifullah.
Dia hakkul yakin dengan kondisi geografisnya, Pelabuhan Swarangan Jorong ini akan mampu dilabuhi kapal-kapal besar internasional serta kapal tangker BBM dari seluruh dunia.
“Pengembangan Pelabuhan Swarangan Jorong ini menjadi pelabuhan samudera internasional akan mengembangkan Kalsel sebagai daerah penyangga IKN Nusantara. Dari segi historis dan kelayakan, jauh lebih baik dibandingkan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Apalagi, sudah ditopang beberapa infrastruktur pelabuhan, akses jalan dan lainnya yang menghubungkan semua wilayah di Kalsel,” pungkas Syaifullah. (***)