Bbs-news.id, Banjarmasin - Memperhatikan perkembangan harga-harga bahan pokok sejak jelang hingga pasca lebaran idul Fitri 1443 Hijriyah, memang ada beberapa komoditi atau produk yang H-3 idul Fitri yg mengalami kenaikan hingga hingga H+3 lebaran.
Kadisdag Kalsel Drs H Burhasani MSi mengatakan, komoditi tersebut yaitu :
Daging sapi segar semua jenis mengalami kenaikan, antara lain Daging bagian paha belakang, semula Rp. 134.000 menjadi Rp 150 sd 153.000/kg, kini turun menjadi Rp. 140.000; Daging Has dalam, semula Rp 144.000 menjadi Rp 170.000, kini turun menjadi 151.000/kg; Has Luar, semula Rp 146, turun menjadi Rp. 138.000; paha depan, semula Rp. 146.000, turun menjadi Rp 139.500/kg.
"Kenaikan signifikan terjadi pada jenis daging Tetelan semula Rp. 79.000, saat menjelang Idul Fitri naik menjadi Rp 116.000, kini turun menjadi Rp. 86.000/kg;
Daging ayam ras, semula Rp 40.000/kg, naik hingga Rp 51.000 dan kini turun menjadi 39.500/kg," Birhasani menambahkan.
Berikutnya yang mengalami kenaikan menjelang dan saat idul Fitri adalah beragam jenis cabe, cabe merah besar semula Rp 50.000/kg, naik menjadi Rp 76.000, kini turun menjadi Rp 58.000; cabe keriting semula Rp. 52.000, menjadi Rp 74.000, kini turun menjadi Rp 57.000.
"Cabe yang mengalami kenaikan cukup besar adalah Cabe Rawit Lokal, semula Rp. 74.000, menjadi Rp. 111.000 dan sudah turun menjadi Rp 80.000/kg. Jenis cabe lainnya tidak mengalami kenaikan yang besar dan kini sudah normal harganya," Birhasani menjelaskan.
Dikatakan, yang mengalami kenaikan jelang lebaran adalah bawang merah, meski tidak terlalu besar, dan kini mulai berangsur turun.
Sedangkan bahan pokok lainnya menjelang, saat dan pasca idul Fitri harganya terbilang stabil.
Disebutkan, kenaikan harga tersebut diakibatkan beberapa hal, yakni tingginya permintaan masyarakat akan kebutuhan memenuhi keperluan hari raya.
"Terlebih H-1 pedagang sudah mulai banyak yang tutup dan ketersediaan terbatas, karena pedagang menurunkan stoknya disebabkan mereka akan tutup toko beberapa hari pada idul Fitri, dan begitu H+1 ketersediaan terbatas, toko juga belum buka semua, sementara permintaan masih cukup tinggi. Ini berakibat memicu kenaikan harga," kata Birhasani.
Namun demikian, menurut Birhasani, mulai H+ 4 hingga sekarang, beberapa jenis barang yang tadinya mengalami kenaikan, kini sudah berlangsung turun dan normal kembali.
"Kami yakin dalam minggu depan semua harga Bapok akan normal dan stabil kembali seperti sebelum lebaran.
Dinas perdagangan Provinsi Kalsel dan Kabupaten/kota akan selalu memonitor perkembangan harga selanjutnya," Birhasani menambahkan.
Namun yang paling penting, tegas Birhasani, dalam menghadapi hari-hari berikutnya ketersediaan Bapok cukup besar dan aman bagi pemenuhan keperluan warga.
"Kepada pedagang tentunya diminta untuk segera menyesuaikan keharga normalnya, jangan menaikkan harga secara tidak wajar. Konsumen diminta kembali segera berhemat sesuai keperluan, tidak berbelanja berlebihan apalagi menimbun," pungkasnya.(juns)