Bbs-news.id, Banjarmasin - Jajaran SD Muhammadiyah 8 dan 10 Banjarmasin terus meningkatkan mutu pembelajaran, terutama dalam menghadapi kurikulum yang baru dengan menyesuaikannya dan terus berupaya agar anak-anak mempersiapkan diri kedepannya.
Demikian diungkapkan Suryani Husien MPdI, Kepala SD Muhammadiyah 8 Banjarmasin, disela-sela kegiatan Kelulusan Siswa SD Muhammadiyah 8 dan 10 Banjarmasin, Sabtu (18/6/2022).
Katanya, persiapan itu dengan menyiapkan sumber daya manusia dari sisi Pendidik terlebih dulu dengan mengetahui sarana apa saja yang diperlukan untuk kedepannya.
"Jadi dapat mempersiapkan para anak didik untuk menghadapi pembelajaran yang akan datang," ungkap Suryani.
Pelonggaran Covid 19 yang diberikan Pemerintah, disambut gembira dan Jajaran sekolahnya, kata Suryani, bersyukur dengan situasi yang ada, namun tetap menjaga protokol kesehatan, dan mengimbau para anak didik untuk tetap menggunakan masker dan menjaga kesehatan.
"Karena tentunya kesehatan itu lebih penting. Ada ataupun tidak ada pandemi Covid 19, kesehatan tetap kita utamakan, sehingga dalam proses belajar mengajar tetap berjalan dengan lancar," Suryani berharap.
Keadaan pandemi yang dialami selama beberapa tahun, tidak membuat surut para pelajar SD Muhammadiyah 8 dan 10 Banjarmasin dalam belajar, yang didukung orangtuanya dan guru-guru dan pihak terkait didalam meraih prestasi.
"Rupanya semangat mereka yang luar biasa, sehingga mereka dapat menghasilkan nilai yang terbaik didalam mata pelajaran yang diujikan pada mereka," ungkap Suryani.
Tahun ini nilainya terbanyak yang mendapat nilai 100 dan cukup memuaskan.
Setelah kelulusan, anak-anak tersebut disibukkan dengan pemilihan sekolah-sekolah yang akan dituju dan pihak sekolah juga mempersiapkan apa-apa saja yang diperlukan oleh anak-anak dan pihaknya akan memberikan bantuan kepada anak-anak didiknya untuk memberikan kemudahan kepadanya didalam menentukan sekolah-sekolah yang akan dituju.
Sementara itu, Denny Arianto orangtua Ratnalo Narindo Kevin Arianto, kelas VI PDCI SD Muhammadiyah 10. Peraih Juara Satu dan Juara Umum untuk nilai ujian, saat ditanya apa kiatnya, katanya Ikhtiar.
Disebutkan, hasil merupakan bonus. Tujuannya bukan hasil, tapi ikhtiar. Yang penting anak menurutnya, diarahkan untuk belajar, beribadah, berusaha sungguh-sungguh. Hasil, itu bonus.
Intinya kalau menurutnya, tidak selalu sama, karena setiap orang punya cara beda-beda dan tidak setiap cara cocok untuk semua.
"Kalau bagi saya, yang pertama itu adalah kasih sayang dari orangtua. Dari Ayah dan Ibu. Itu harus cukup dulu. Saat Kasih sayang dari orangtua cukup, insyaallah kebaikan anak itu muncul dengan sendirinya dan anak akan semangat. Yang penting itu, dari Ayah juga harus turut ikut membantu belajar anak. Ikut memberi contoh mengarahkan seperti itu," ungkapnya.
Disinggung kegiatan Kursus untuk mendukung belajar, katanya tidak ada. Tapi belajar di rumah. Jika tidak mengerti, orangtua yang mengajari.
Sedangkan Ratnalo Narindo Kevin Arianto, sang anak yang berprestasi itu, dia berucap Alhamdulillah.
"Saya tidak terpikirkan. Tahu-tahu bisa jadi juara. Kadang-kadang pernah juara. Saat kelas III. Matematika berkat Papa. Tahfidz berkat Mama. Ingatkan hafalan juga Mama," ungkap Ratnalo saat ditanya pola belajarnya.
Ratnalo merupakan anak pertama. Anak tunggal. Setelah lulus akan melanjutkan ke SMP Ukhuwah. Dan anak berprestasi ini menyatakan siap masuk ke SMP dan siap bersaing.(Andra/juns)