Banjarmasin,bbs-news.id - Ikatan Mahasiswa Banjarmasin melaksanakan Dialog Terbuka dengan mengangkat tema "Permasalahan Pemerintah Lama PR bagi Pemerintah Baru (Sampah)" yang bertujuan untuk menggali lebih permasalahan pengelolaan sampah dan penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
Dalam Dialog yang berlangsung di Warung Kopi Epen Jalan Flamboyant, Kelurahan Sungai Miai Kota Banjarmasin, Jumat (14/2/2025) malam. Turut dihadiri berbagai pihak, termasuk mahasiswa, aktivis lingkungan dan perwakilan dari pemerintah daerah serta para peserta sangat antusias berdiskusi mengenai langkah yang akan diambil dalam mengatasi permasalahan sampah, termasuk dalam penerapan sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Endani Kastien sebagai pemantik diskusi yang juga aktivis menyampaikan, kondisi pengelolaan sampah di Banjarmasin yang menjadi masalah besar dalam beberapa tahun terakhir.
"Dari diskusi ini kita mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah sampah dan menjaga keberlanjutan lingkungan di masa depan," kata Endani.
Endani pun menjelaskan, dari penutupan TPA Basirih yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup itu menambah beban bagi pemerintah daerah dalam menangani sampah.
"Kita tahu Banjarmasin ini sudah lama menghadapi masalah dengan sampah dan penutupan TPA Basirih menambah tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah baru. Semoga ada solusi konkrit dalam mengatasi krisis sampah ini," jelas Endani.
Sementara itu, Muhammad Rianda sebagai moderator menjelaskan, peran mahasiswa sangat penting dalam mendukung upaya pemerintah dalam mencari solusi jangka panjang terkait pengelolaan sampah karena masalah sampah bukan hanya tugas pemerintah saja akan tetapi tanggung jawab bersama seluruh pihak, termasuk masyarakat.
"Jadi ini bukan hanya soal kebijakan pemerintah tetapi partisipasi aktif dari masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing," tutur Rianda.
Rizqon